Awalnya Perdagangan Di Indonesia Dikuasai Umat Islam

Kalau kita telusuri sejarah kedatangannya Islam ke Indonesia dari sumber-sumber asli lokalnya, seperti Aceh, Jawa dan lain sebagainya. Kita ini sebenarnya di-Islam-kan oleh orang-orang Arab. Tetapi persoalannya, menurut jalur, Arab terlalu jauh.

Oleh karena itu, termasuk Snouck Hourgronye, mencoba mengungkap sejarah masuknya Islam ke Indonesia. Menurutnya, Islamisasi itu dilakukan oleh orang-orang Arab yang pernah tinggal di Gujarat, India bagian Barat. Orang-orang Arab inilah yang menjadi inisiator pelaku perdagangan pada masa itu.

tingkat pertumbuhan ekonomi indonesia

Awalnya Perdagangan Di Indonesia Dikuasai Umat Islam

Para pedagang ini, karena jumlahnya besar, mereka kemudian mukim. Mereka mendirikan koloni-koloni atau perkumpulan orang-orang Arab. Mereka pun berkeluarga dengan menikahi wanita-wanita pribumi. Saat mereka menikah, tentu kalangan pribuminya harus memeluk Islam terlebih dahulu.

masalah perekonomian indonesia saat ini

Dalam perkumpulan itu mereka juga mendirikan masjid. Karena sibuk berdagang, mereka kemudian mendatangkan guru dari negeri asalnya. Mereka mendatangkan para ulama. Para Guru atau ulama-ulama itulah yang mengajar anak-anak mereka. Setelah selesai mendidik putra-putri tuannya, para ulama itu juga berdakwah keluar, di masyarakat sekitarnya yang lebih luas.

Jadi, pada masa itu orang-orang Islam bisa dikatakan terbagi menjadi dua kelompok. Pertama, orang-orang Islam yang berdagang dengan menjual barang dagangannya sambil berdakwah. Dan yang kedua, orang-orang Islam yang mereka gaji dan sengaja di datangkan khusus untuk mengajar dan berdakwah.

Orang-orang Islam, baik dari kalangan pribumi maupun dari kalangan Arab itulah yang menjadi pelaku utama pasar pada saat itu. Hal itu berlangsung sejak zaman kerajaan-kerajaan. Oleh karena itu ketika Clifford Geertz mengklasifikasikan masyarakat Jawa menjadi golongan prinyayi, santri, dan abangan, maka kami sebenarnya tertarik pula menyimak analisa Kutowijoyo terhadap kajian yang dikemukanan Clifford Geertz ini. Ia mengatakan, masyarakat Jawa ketika itu, pada asalnya terdiri dari dua kelas, yaitu kelas bangsawan atau prinyayi yang hidup di istana dan kelas petani. Dan, kalangan Islam yang mengisi aktivitas pasar atau perekonomian.

isu bisnis terkini perdagangan manusia - broker forex trading fbs gratis terbaik di indonesia

berita bisnis internasional kondisi pertumbuhan ekonomi indonesia terkini
Menurut Kunto, apa yang dikatakan Clifford Geertz ini memang ada benarnya. Satu pihak mewakili keraton, dan satu pihak lagi mewakili masyarakat pasar. Masyarakat pasar itu yang kemudian disebut sebagai kaum santri. Memang, dalam perkembangan selanjutnya, banyak dari kalangan prinyayi yang jadi santri, dan banyak juga kalangan kaum abangan yang jadi santri. Dan mungkin juga ada kalangan santri yang jadi petani, tetapi asalnya dari kalangan keraton.
software forex trading terbaik

Penguasaan pasar oleh kalangan Muslim itu terus berlanjut hingga pada masa-masa awal kemerdekaan. Saat itu, kaum pribumi Muslim bersaing dengan kaum Cina (Tiongkok). Kaum pribumi waktu itu tidak mendapat fasilitas yang menguntungkan dari Belanda. Karena pada saat itu, Belanda lebih banyak memberi fasilitas kepada masyarakat Timur asing, seperti India, Jepang, Arab, dan Tiongkok.

Karena Tiongkok lebih banyak memperoleh fasilitas, maka Tiongkoklah yang menonjol. Kendati demikian, pasar masih tetap bisa dikuasai oleh kaum pribumi. Misalnya, pada masa awal kemerdekaan, Bung Hatta berhasil memelopori koperasi, sebagai sokoguru perekonomian Indonesia. Maka tidak heran bila banyak koperasi milik kalangan Islam berdiri seperti koperasi batik, koperasi kerajinan, koperasi umat Islam di Pekalongan, Kudus, Tasikmalaya, dan di berbagai kota lainnya. Semuanya itu koperasi yang dikelola oleh kaum santri.

Belum lagi peran organisasi Sarikat Islam. Terbentuknya Sarikat Islam berawal dari didirikannya Sarikat Dagang Islam pada tahun 1909 oleh Tirtoadisurjo. Organisasi ini pertama kali didirikan di Jakarta, kemudian membuka cabang di Bogor pada tahun 1911.

Di tahun yang sama, seorang pedagang batik di Surakarta bernama Haji Samanhudi ikut bergabung dengan Sarikat Islam yang dulunya bernama Sarikat Dagang Islam. Dalam waktu singkat, Sarikat Islam mampu mendirikan cabang di beberapa kota termasuk di Surabaya.

Sarikat Dagang Islam awalnya dibangun untuk menghadapi persaingan dengan pedagang Tiongkok. Sayangnya, pada awal tahun 1912 terjadi huru-hara anti-Tiongkok. Peristiwa ini oleh penguasa saat itu dijadikan alasan untuk melarang organisasi Sarikat Dagang Islam.

Bulan September tahun 1912 Sarikat Dagang Islam resmi berubah nama menjadi Sarikat Islam. Dan, HOS Tjokroaminoto tampil sebagai pemimpinnya. Sarikat Islam kemudian menjadi organisasi politik yang mempunyai peranan penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

statistik pertumbuhan ekonomi indonesia

Sejak itu keanggotaan Sarikat Islam terus berkembang dengan pesat. Bahkan pada tahun 1916, Sarikat Islam sudah memiliki anggota sebanyak 360.000, dan pada tahun 1919 jumlah tersebut bertambah hingga dua juta anggota.

situs forex indonesia terpercaya - perkembangan perekonomian indonesia saat ini

Previous
« Prev Post
Add CommentHide

Back Top