Berilah Asi Sejak Baru Melahirkan

Allah telah mempersiapkan sang ibu untuk memproduksi air susu sejak hamil. Saat itu ada perubahan bentuk payudara si ibu. Lebih besar dari ukuran sebelumnya. Hal ini dikarenakan saat hamil dan menyusui, payudara si ibu berisi kantong-kantong ASI. Semua kantong itu bermuara di areola, yaitu daerah yang mengelilingi puting susu yang berwarna kecoklatan atau kehitam-hitaman.

Besar kecilnya payudara atau bentuk fisik sang ibu, tak mempengaruhi sedikit banyaknya produksi ASI. Dan 98 persen payudara wanita menghasilkan ASI yang berkualitas baik dan memadai. Kapasitasnya sesuai untuk konsumsi si bayi selama dua tahun (sesuai dengan ketentuan dalam al-Qur’an).

Berilah Asi Sejak Baru Melahirkan

Yang perlu diperhatikan, bagaimana cara sang bayi menghisap ASI. Yang benar adalah masukkan seluruh mulut hingga areal areola payudara (daerah berwarna cokelat di payudara ibu) ke dalam mulut bayi. Jika bayi hanya menghisap puting susu saja, ASI yang keluar hanya sedikit. Sebab, gudang ASI terletak di bawah daerah cokelat itu.

Karena ASI dihasilkan oleh gabungan hormon dan reflek dalam tubuh ibu, maka ketika bayi mulai menghisap ASI terjadi dua reflek. Pertama prolaktin, yaitu hormon yang dapat merangsang kelenjar susu untuk memproduksi ASI. Kedua oktoksin, yaitu hormon yang berfungsi mengecilkan rahim setelah persalinan. Hormon terakhir inilah yang menyebabkan ASI keluar dengan baik.

Yang dapat merangsang keluarnya hormon prolaktin adalah pengosongan ASI dari gudang ASI. Karenanya, makin sering bayi menghisap payudara ibu makin banyak ASI diproduksi. Sebab, setiap isapan bayi akan merangsang ujung saraf di sekitar payudara. Rangsangan ini akan sampai ke kelenjar hipofisa (bagian depan yang berada di dasar otak) agar mengeluarkan prolaktin yang diperlukan untuk memproduksi ASI.

Sebaliknya, makin jarang dihisap --karena si ibu suka memberikan susu susu tambahan --hormon prolaktin tak keluar dan payudara pun berhenti memproduksi ASI.

Sama halnya hormon prolaktin, hormon oksitosin juga diproduksi bila ujung saraf sekitar payudara dirangsang oleh isapan bayi. Ini secara umum terjadi pada setiap kehamilan atau melahirkan.

Banyak pakar ASI mengatakan bahwa kerja hormon oksitosin sangat dipengaruhi oleh kondisi kejiwaan sang ibu. Bila ibu merasa sedih, bingung, kesal, marah, maka kerja oksitosin akan negatif. Ini berarti lingkungan di sekitar si ibu sangat menentukan lancar tidaknya refleks hormon oksitosin.

Yang dimaksud lingkungan di sini adalah orang-orang di sekitar ibu, terutama ayah. Jadi peran ayah sangat mendukung sukses tidaknya proses menyusuan. Misalnya, si ayah membantu mengendong bayi, menggantikan popoknya, dan menjaga ketentraman hati si ibu.

Selain itu kondisi kesehatan si ibu saat menyusui perlu dijaga. Upayakan agar konsumsi gizi cukup, gerak dan istirahat juga cukup.

Perlu pula diketahui, lancar tidaknya pemberian ASI tergantung pada saat pertama si ibu menyusui bayinya. Jika dari awal bayi dihalang-halangi untuk menyusu, maka seterusnya akan bermasalah.

Jadi, kesalahan besar jika di 30 menit pertama setelah melahirkan sang bayi diberi susu formula (tambahan) dengan alasan ASI-nya belum keluar. Bayi tidak akan terbiasa lagi menghisap susu dari puting ibunya, bahkan bisa tak mau lagi mengonsumsi ASI sama sekali. Gejala ini sering disebut “bingung puting”.

Sebuah penelitian menyebutkan bayi yang segera diletakkan di dekat puting ibunya setelah melahirkan, memiliki respon menyusu yang lebih baik dibanding bayi yang dibersihkan terlebih dahulu. Kondisi ini sangat menguntungkan sang bayi karena tidak saja mendapatkan kolostrum (ASI yang pertama kali keluar setelah persalinan, sangat kaya akan zat kekebalan tubuh), tetapi juga melatih refleks menyusunya dengan benar.

Sementara bayi yang dibersihkan setelah lahir, lalu diletakkan di samping puting ibunya, tidak memperlihatkan respon positif. Meski sudak diletakkan di atas puting, bibir si bayi hanya diam saja. Keinginan meyusu baru terjadi 10 jam kemudian. Itu pun harus dipandu sang ibu karena bayi kesulitan mendapatkan puting ibunya sambil menangis.

Lalu bagaimana dengan kasus puting susu tertarik ke dalam (retracted nipples) dan puting pendek? Bila didapati keadaan demikian maka lakukan tarikan-tarikan pada puting susu sebelum proses melahirkan. Lagi pula, walaupun terjadi kasus seperti itu, ASI tetap bisa berproduksi. Jika sukar dihisap oleh bayi bisa dikeluarkan dengan tangan lalu ditampung dalam tempat yang bersih dan diberikan kepada bayi menggunakan sendok, bukan dot.

Manfaat Menyusui Bagi Ibu Dan Anak

Menyusui berarti juga kontak fisik dan batin antara ibu dan bayinya. Selain itu, menyusui juga bisa membakar lebih banyak kalori sehingga membantu ibu lebih cepat kembali ke berat badan idealnya, mengurangi risiko kanker rahim dan kanker payudara, serta memperkuat tulang sehingga melindungi keretakan di usia lanjut.

Nutrisi dalam ASI tak ada yang bisa menandingi. ASI bisa melindungi anak terhadap berbagai penyakit seperti radang otak, diabetes, infeksi telinga, diare, demam, dan penyakit sudden infant death syndrome (SIDS).

Kiat Memberikan ASI yang Baik

  1. Rasa percaya diri si ibu harus besar, karena rasa percaya diri yang tinggi akan meningkatkan hormon yang memproduksi ASI.
  2. Pilihlah rumah sakit yang membolehkan ibu dirawat gabung dengan bayi setiap saat (bayi tidak ditaruh di ruang bayi).
  3. Setidaknya 30 menit setelah melahirkan bayi langsung disusukan pada ibu. Pada masa ini ASI memang belum keluar dan bayi belum membutuhkan minuman apapun hingga 48 jam setelah kelahiran. Penghisapan pada masa ini diperlukan untuk merangsang keluarnya hormon oksitosin dan prolaktin, yang berperan dalam pengeluaran ASI.
  4. Jangan buang kolostrum (ASI yang pertama kali keluar setelah melahirkan, berwarna kekuning-kuningan). Ingat, ini sangat penting.
  5. ASI diberikan secara eksklusif (tanpa tambahan makanan atau minuman apapun hingga 6 bulan), teruskan menyusui hingga 2 tahun. Jangan berikan susu formula agar kemungkinan kontaminasi bakteri terhindari, antibody maksimum. Dan tentu saja lebih ekonomis.
Previous
« Prev Post
Add CommentHide

Back Top