Kemegahan Masjid Cordoba - Bukti Kejayaan Islam Di Spanyol

Pada tahun 768 M, saat khalifah Abdurrahman ad-Dakhil memerintah, sebuah masjid megah berdiri di Andalusia yang kini Spanyol. Mesjid tersebut bernama Masjid Cordoba.

Untuk membangun masjid itu khalifah sengaja mendatangkan pualam dan tiang yang besar dari Sevilla, Narbone, dan Constatinopel. Sayangnya Abdurrahman ad-Dakhil meninggal sebelum masjid itu selesai.

Kemegahan Masjid Cordoba - Bukti Kejayaan Islam Di Spanyol

Pembangunan masjid kemudian dilanjutkan oleh anaknya Hisyam. Yang pertama dilakukan Hisyam adalah membangun menara masjid. Pada kekhalifahan berikutnya, Abdurrahman Ibn Hakam (833 M), dua buah serambi besar dibangun di bagian selatan masjid menghadap sungai. Selanjutnya, Muhammad bin Abdurrahman mendirikan sebuah ruangan besar. Dan di masa anaknya, Abdullah, dibangun pula arcade yang menghubungkan Masjid Cordoba dengan istana al-Zahra.

Pada tahun 951 M, Abdurrahman an-Nashir merobohkan menara lama dan menggantinya dengan menara yang lebih tinggi lagi mewah. Untuk urusan ini ia sengaja mendatangkan ahli mozaik dari Constatinopel. Kemudian, Khalifah al-Mansur Ibn Amir melengkapi pembangunan masjid Cordoba dengan membangun sebuah menara di sebelah timur. Ukurannya dua kali lipat dari ukuran semula.

Demikian beberapa khalifah itu melakukan perluasan-perluasan hingga menjadi sebuah masjid Jami’ terbesar di Andalusia.

Luas halaman Masjid Cordoba hampir menyamai luas Gereja St Petrus di Roma, sebuah gereja Nasrani terbesar. Di bagian tengah Masjid ada sebuah serambi yang terbuka, dikenal dengan Paito de les Naranyos atau serambi jeruk manis. Itu merupakan sebuah serambi yang luas memanjang, memakan tempat hampir sepertiga halaman.

Pintu-pintu Masjid terbuat dari perunggu. Tiang-tiangnya berjumlah 1200 buah, dan mihrabnya disertai ukiran-ukiran yang indah. Sebelah utara dan barat dikelilingi oleh gapura. Dan, di jalan masuk masjid terdapat sebuah pintu menara yang dinamakan Puerta del Perdon atau pintu pengampunan.

Di dekat Puerta del Perdon ini terdapat pemancar air. Bagian tengah dan sebelah-menyebelahnya di Tanami pohon-pohon jeruk manis. Mengapa jeruk manis? Rupanya ini sudah menjadi tradisi lama Islam Spanyol untuk semua masjid-masjid besar. Masjid Sevilla, misalnya, juga ditanami pohon jeruk manis.

Sebelah selatan Masjid, di antara tanah lapang dan sungai, terdapat 16 pintu masuk. Menurut Ali Audah, penulis buku Dari Khazanah Dunia Islam, orang-orang akan terpesona ketika melihat lengkungan tiang-tiang masjid itu. Seakan mata kita tak dapat menangkap sampai ke ujungnya. Panjang lengkungan-lengkungan itu 29 meter, lebar 19 meter, dan tinggi atapnya 12 meter.

Pada 1238 Cordoba jatuh ke tangan kaum Kristiani. Lalu pada tahun 1248 Sevilla ikut jatuh. Selanjutnya seluruh Spanyol jatuh ke tangan kaum Kristiani. Hanya Granada yang bertahan di bawah kekuasaan Bani Ahmar (1232-1492).

Yang menyedihkan, Masjid Cordoba diubah menjadi gereja. Semua atap-atapnya diubah sesuai bentuk gereja. Kubah-kubah yang lama dihilangkan, kecuali kubah besar yang berada di tengah-tengah.sebagai gantinya dipasang atap-atap melengkung. Di bagian dalam bangunan dihiasi ukiran-ukiran bercorak Kristen. Sepanjang empat penjuru Masjid, dipasang altar yang di atasnya berdiri beberapa salib dan patung orang-orang “suci” menurut ajaran Kristiani.

Previous
« Prev Post
Add CommentHide

Back Top