Pepaya (Carica Papaya) termasuk salah satu jenis buah yang cukup populer di Indonesia, sangat mudah didapat. Tanaman ini banyak terdapat di pekarangan rumah atau kebun-kebun. Batangnya tegak basah. Bentuknya seperti pohon palma. Tingginya bisa mencapai delapan hingga sepuluh meter. Helaian daun pohon pepaya menyerupai telapak tangan manusia dan bunganya berwarna putih.
Buahnya besar-besar, berbentuk bulat panjang, berwarna hijau dan setelah masak kuning kemerahan. Satu pohon pepaya pada umumnya dapat meng
Pepaya berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat. Lalu menyebar ke beberapa daerah tropis dan subtropis, daerah basah dan kering, atau dataran rendah dan pegunungan (sampai 1000 meter diatas permukaan laut). Di Indonesia, tanaman pepaya telah dikembangbiakkan dalam beberapa sentra, seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, Lampung, Sulawesi dan lainnya.
Meskipun buah pepaya begitu populer di Indonesia, namun ada juga sebagian masyarakat kita yang tak begitu menyukai makan buah ini. Karena meng
Terlepas dari semua anggapan itu, tahukan Anda bahwa di dalam pepaya ter
Enzim papainnya berfungsi untuk memecah serat makanan sisa sehingga mempermudah buang air besar. Tak heran bila pasien rumah sakit yang ber
Setiap 100 gram pepaya matang mengandung 46 kalori. Sementara pada pepaya muda mengandung 26 kalori. Buah pepaya masak juga mengandung vitamin A sebesar 365 SI, vitamin B1 0.04 mg, vitamin C 78 mg, besi 1.7 mg, kalsium 23 mg, fosfor 12 mg, hidrat arang 12.2 gr, protein 0.5 gr, dan air 86.7 gr.
Sedangkan untuk pepaya muda mengandung lemak sebesar 0.1 gr per 100 gr, protein 2.1 gr per 100 gr, hidrat arang 4.9 gr per 100 gr, kalsium 50 mg per 100 gr, fosfor 16 mg per 100 gram, besi 0.4 gr per 100 gr, vitamin A 50 SI, vitamin B1 0.02 mg per 100 gr, vitamin C 19 mg per 100 gr, dan air 92.4 gr per 100 gr. Pepaya muda juga mengandung unsur antibiotik. Hebatnya, antibiotik ini bisa dimanfaatkan tanpa efek samping.
Bila makan pepaya, sistem pencernaan makanan akan bekerja lebih sempurna. Sebab, buah pepaya memiliki daya yang dapat membuat air seni bereaksi asam. Daya ini dimungkinkan karena adanya zat yang dikenal dengan caricaksantin dan violaksantin. Kedua zat ini mampu menghambat terjadinya batu empedu.
Lalu, bagaimana dengan sifat buah pepaya yang mudah busuk? Gampang saja. Olah pepaya menjadi makanan yang lebih awet, seperti sari pepaya, atau dodol pepaya. Bahkan, dalam industri makanan, buah pepaya sering dijadikan bahan baku pembuatan saus tomat untuk penambah cita rasa, warna dan kadar vitaminnya.
Manfaat Pepaya Sebagai Obat Anticacing
Di dalam tubuh pepaya, baik akar, daun, getah, hingga bijinya, mengandung zat aktif yang disebut papain dan karposit. Papain adalah enzim proteolitik yang sering kita pakai untuk melunakkan daging. Zat ini melakukan proses pemecahan jaringan ikat yang disebut proses proteotik. Semakin banyak protein yang dipecah, gading semakin lunak.
Dengan cara seperti ini pula khasiat antelmentik, atau pembunuh cacing berbahaya dalam tubuh, bisa diperoleh. Papain melemaskan cacing dengan cara merusak protein tubuhnya. Dalam hal ini, bagian pepaya itu bekerja sebagai vermifuga.
Beberapa penelitian yang mendukung pemanfaatan pepaya sebagai obat anticacing telah banyak dilakukan, terutama dalam skala laboratorium. Papain diisolasi dari bahan getah hasil sadapan buah pepaya muda. Proses isolasi dilakukan dengan menempatkannya dalam alkohol 80 persen sehingga papain dikeringkan dalam oven bersuhu 50 hingga 55 derajat celcius selama enam jam. Uji terhadap cacing Ascaris suilla dilakukan dengan merendam cacing pada larutan papain.
Uji lain terhadap papain kasar dilakukan pada cacing lambung (Haemoconthus contortus R.). Cacing diperoleh dari domba jantan yang terinfeksi. Hasilnya, pemberian papain kasar sampai 0.6 gr per kg bobot badan menyebabkan penurunan jumlah cacing dan telurnya.
Baca juga:
Manfaat Pepaya Tak Sekadar Pada Buahnya
Selain buah pepaya, bagian-bagian dari pohon pepaya juga banyak mengandung manfaat. Daun pepaya, misalnya, enak dibuat sayur ataupun untuk lalapan. Selain itu, daunnya yang pahit ini bisa digunakan sebagai obat sakit perut, cacingan, dan malaria.
Khasiat sebagai obat cacing dimungkinkan karena daun pepaya mengandung zat yang disebut carposide (karposit). Untuk memperoleh khasiat ini bisa dilakukan dengan merebus daun pepaya dalam air mendidih kurang lebih 15 menit dan airnya diminum.
Bila Anda atau anak Anda kurang nafsu makan, bisa juga diatasi dengan mengonsumsi daun pepaya. Caranya, ambil daun pepaya segar selebar 1-2 tapak tangan, ditambah sedikit garam dan air hangat setengah cangkir. Campuran ini dipipis atau diblender, kemudian diperas dan diambil airnya. Diminum sekali sehari satu ramuan dan diulangi selama tiga hari.
Daun pepaya mengandung berbagai macam zat, seperti vitamin A sebesar 18250 SI, vitamin B1 0.15 mg per 100 gr, vitamin C 140 mg per 100 g, kalori 76 kal per 100 g, protein 8.0 g per 100 g, lemak 2.0 g per 100 g, hidrat arang 11.9 g per 100 g, kalsium 353 mg per 100 g, fosfor 63 mg per 100 g, besi 0.8 mg per 100 g, dan air 75.4 g per 100 g.
Biji pepaya mengandung vitamin A, biji ini juga bisa digunakan untuk mengobati cacingan. Caranya, keringkan biji pepaya hingga berbentuk serbuk, lalu ambil kira-kira 10 gram. Didihkan serbuk biji pepaya dengan air 150 ml sampai diperoleh larutan kurang lebih 75 ml setelah itu disaring. Diminum sekaligus 2 jam sebelum makan malam.
Adapun getah dan akar pepaya bisa dimanfaatkan untuk mengobati penyakit cacingan, kandung kencing, bahkan gigitan ular berbisa. Untuk mengobati cacingan, ambil akar kering seberat 10 gram, lalu dicampur dengan bawah putih 1 gram dan air 100 ml. Semua bahan dipotong-potong, lalu didihkan dengan air selama kurang lebih 15 menit, setelah itu disaring. Bila perlu, tambahkan juga air matang sehingga diperoleh hasil saringan 75ml. Pemakaian bisa tiga kali sehari masing-masing 25 ml.
« Prev Post
Next Post »