Menurut Thomas Daliman, salah seorang praktisi pengobatan alternatif, temulawak memiliki banyak khasiat dan manfaat. Baik untuk orang yang sehat maupun untuk orang yang sedang sakit. Untuk orang-orang yang sehat, temulawak bermanfaat untuk meningkatkan nafsu makan. Sedangkan untuk mereka yang sedang sakit, misalnya pembuluh darah tersumbat, air temulawak bisa menghancurkan gumpalan darah yang membeku sekaligus menyembuhkan peradangannya.
Selain itu, temulawak juga bermanfaat untuk menyembuhkan asma, sariawan, panas, malaria, ambeien, sembelit, diare, memperbanyak ASI, mengobati gangguan saat nifas, menstruasi, eksim, kencing nanah, kembung, mulas, sakit pinggang, pegal linu, muntah-muntah, dan mengatasi gangguan cacing pita.
Thomas sendiri sering menyarankan para pasiennya untuk mengonsumsi ekstrak temulawak, baik pada masa penyembuhan maupun kesehariannya. Hebatnya, ekstrak temulawak bisa dikonsumsi dengan konsentrasi bebas. Ia dapat dikonsumsi layaknya jus buah atau minuman ringan. Dan sejauh ini, kata Thomas, tak ada yang mengeluh tentang efek samping obat alami tersebut.
Untuk konsumsi sehari-hari, temulawak sebaiknya dibuat ekstrak. Sehingga akan lebih mudah disimpan dan tahan lama.
Cara membuat ekstrak temulawak tak terlalu rumit. Bersihkan rimpang (umbi) temulawak, parut, dan masukkan dalam blender. Hasilnya diperas, lalu diambil sarinya. Setelah sarinya diambil, tambahkan gula secukupnya untuk menghilangkan rasa pahit dan pedas khas temulawak. Baru dimasak hingga benar-benar kering dan mengkristal.
Selain ekstrak, temulawak juga dapat dikonsumsi langsung. Anda dapat mengunyah daunnya atau meminum air perasannya.
Zat apa yang dipunyai temulawak sehingga memiliki khasiat seperti itu? Menurut Thomas Daliman, zat tersebut adalah minyak atsiri dengan komposisi kimia; protein pati 29-30 persen, minyak atsiri antara 6 hingga 10 persen. Minyak ini bisa membangkitkan selera makan, membersihkan perut, dan memperlancar ASI.
Selain itu, menurut dr Efi Afifah, penulis buku Khasiat dan Manfaat Temulawak, temulawak mengandung kurkumin, yakni zat yang berguna untuk menjaga dan menyehatkan hati atau lever, menurunkan kadar kolesterol darah dan sel hati.
Tanaman temulawak tidak sulit untuk dibudidayakan. Sebab, tanaman ini --masuk dalam kelompok curcuma-- dipercaya sebagai tumbuhan asli Indonesia dan diduga kuat berasal dari tanah Jawa. Dalam perkembangannya, temulawak menyebar ke Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, terus merambah ke Malaysia, Tiongkok, Thailand, Birma, India, dan Filipina.
Karena penyebarannya yang sangat luas, tak heran bila di berbagai daerah temulawak disebut dengan nama yang bermacam-macam. Orang Sunda menyebutnya koneng jahe. Masyarakat Jawa Tengah menyebutnya temu labak, dan penduduk Sumatera mengenalnya dengan kunyit ketumbu (Aceh).
Ciri Fisik Temulawak
Temulawak termasuk family Zingiberaceae, Curcuma Zedoaria (keluarga jahe-jahean). Ia berumur tahunan, berumbi batang, dan semuanya membentuk kelopak daun yang terpadu.
Tingginya bisa mencapai 2 meter, paling tinggi jika dibanding kerabat-kerabat semarganya. Batangnya tersusun atas upih-upih daun. Tubuhnya tegak lurus dan berimpun. Daunnya berbentuk seperti mata lembing, jorong agak melonjong.
Telapak daun berwarna hijau tua, bergaris-garis cokelat, lebar antara 1cm - 2.5cm, berbintik-bintik jernih berwarna hijau muda. Pada bagian sisi kiri dan kanan tulang daun umumnya ada tanda semacam pita memanjang berwarna merah keunguan.
Akar temulawak terdiri dari umbi akar berbentuk telur (silinder pusat berwarna kuning tua dan kulit berwarna kuning muda) dengan diameter sekitar 6cm.
Penyakit Yang Bisa Diobati Dengan Temulawak
Kembung dan Mulas Pada Anak
Kembung terjadi akibat penumpukan gas dalam perut yang tidak dapat dikeluarkan secara normal melalui sendawa atau flatus (kentut). Mulas terjadi akibat ketegangan otot usus yang berpindah-pindah, sehingga perut terasa melilit.
- Bahan: Rimpang temulawak 1/2 jari, asam jawa 1/2 ibu jari tangan, gula aren 1/2 ibu jaru tangan, dan air 1/2 gelas.
- Cara pembuatan: Temulawak dicuci bersih dan diparut, kemudian ditambahkan asam jawa dan air lalu diperas. Selanjutnya diaduk hingga rata.
- Cara pemakaian: Ramuan ini diminum sekaligus, sehari 2 kali setiap pagi dan sore hari hingga sembuh.
Rematik
Rematik adalah sakit yang disertai nyeri dan kaku pada jaringan ikat.
- Bahan: Rimpang temulawak 30 gram, sambiloto 30 gram dan air 2 gelas.
- Cara pembuatan: Bahan dicuci bersih, dipotong kecil-kecil, dimasukkan ke dalam wadah lalu dididihkan dengan air selama 15 menit. Biarkan sampai hangat, kemudian tutup dibuka , dan disaring.
- Cara pemakaian: Ramuan ini diminum sehari 2 kali 1/2 gelas. Lakukan hingga sembuh.
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
- Bahan: Temulawak 2 jari, kunyit 5 jari, asam jawa 1 sdm, gula jawa 1/4 ons, dan air matang 1/4 gelas.
- Cara pembuatan: Semua bahan dilumatkan kemudian ditambah air dan diperas.
- Cara pemakaian: Pada minggu pertama, diminum 2 kali sehari (pagi dan sore hari). Selanjutnya 2 kali seminggu.
Hindari konsumsi daging sapi, kopi dan alkohol selama minum ramuan ini.
« Prev Post
Next Post »