10 Prinsip Good Corporate Governance (GCG)

Menciptakan organisasi (baik perusahaan, masyarakat ataupun pemerintah) yang bersih, profesional dan bisa dipertanggungjawabkan adalah pekerjaan sulit. Banyak faktor yang terkait dengan hal itu, mulai dari prosedur, manusia, kontrol dan pengembangan sistem dalam organisasi tersebut.

Para ahli manajemen kemudian mengembangkan apa yang disebut sebagai Good Corporate Governance (GCG). GCG adalah semacam ukuran yang harus dimiliki oleh sebuah organisasi untuk menciptakan organisasi yang bersih dan dapat dipertanggungjawabkan.

10 Prinsip Good Corporate Governance (GCG)

Penciptaan GCG dalam organisasi memiliki makna yang sangat penting karena menyangkut banyak hal. Pertama, adalah kepercayaan terhadap pengurus ataupun manajemen untuk memimpin organisasi tersebut harus dipertahankan. Adanya GCG, akan memudahkan proses control terhadap program dan kesuksesan organisasi. Kedua, penerapan GCG akan menciptakan pertanggungjawaban terhadap publik yang lebih transparan. Publik bisa melihat secara lebih akurat apa saja yang telah dikerjakan oleh manajemen. Terakhir, penerapan GCG menjadi salah satu alat untuk menciptakan produktivitas yang lebih baik, karena adanya rasa keadilan dan motivasi yang tinggi dari seluruh karyawan untuk bekerja.

Ada beberapa prinsip yang dikenalkan untuk mencapai GCG. Salah satunya adalah yang dikenalkan oleh ASX, sebuah badan yang diprakarsai Pemerintah Australia. Menurut ASX, ada 10 prinsip yang harus dikembangkan oleh sebuah organisasi untuk mencapai GCG.

Pertama, menciptakan fondasi yang kokoh untuk manajemen. Setiap organisasi perlu menciptakan visi, strategi dan kerangka kerja organisasi yang jelas. Di sisi lain, diperlukan sistem yang terencana sehingga memungkinkan kekuasaan tersebar dan tidak terpusat pada seseorang untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan kekuasaan.

Kedua, menciptakan struktur yang ideal untuk menciptakan nilai tambah. Struktur organisasi harus mencerminkan usaha mengantisipasi segala macam tantangan, dan diisi oleh orang-orang yang sesuai dengan bidang dan kemampuannya.

Ketiga, menggalang proses pengambilan keputusan yang etis dan bertanggung jawab. Organisasi harus membuat standar proses pengambilan keputusan yang bisa dilihat oleh semua karyawan dan manajemen. Standarisasi keputusan ini merupakan kode etik yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan.

Keempat, membangun integritas dalam laporan keuangan. Laporan keuangan adalah salah satu yang sangat penting dalam proses penerapan GCG, karena di sinilah biasanya terjadi banyak kebocoran. Integritas laporan keuangan harus dimulai dari prosedur pengguanaan dan kontrol yang ketat terhadap berbagai penggunaan keuangan. Pelaksaan audit dari organisasi independen adalah salah satu cara menilai efektivitas dan efesiensi laporan keuangan secara tertib.

Kelima, menciptakan keterbukaan yang terukur. Secara berkala, organisasi perlu memberikan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan tentang program-program yang berjalan, dan bagaimana penggunaan sumber daya yang ada. Pemberian informasi ini dilakukan lewat media-media yang bisa diakses oleh publik.

Keenam, menghormati hak-hak dari pemilik dan pemegang saham. Pemegang saham merupakan orang yang telah menginvestasikan dan mempercayakan pengurusan organisasi kepada manajemen. Hak dari pemegang saham adalah mendapatkan keuntungan yang layak dari investasinya, karena itu manajemen perlu bekerja keras untuk mendapatkan keuntungan tersebut. Untuk sektor pemerintah, pemegang saham adalah masyarakat sehingga pegawai pemerintah perlu memahami dengan benar aspirasi dan hak-hak masyarakat yang telah mempercayakan kepada mereka untuk mengurus negara.

Ketujuh, memahami dan mengelola risiko secara baik. Organisasi perlu memahami berbagai konsekuensi yang ditimbulkan dari keputusan yang dibuatnya dan mempersiapkan usaha-usaha mengatasinya dengan perencanaan yang matang. Kunci dari pengelolaan risiko adalah perencanaan dan persiapan menghadapi berbagai dinamika yang berkembang. Tanpa persiapan yang baik, akan menyulitkan gerak organisasi ketika menghadapi situasi buruk akibat keputusan yang diambil.

Kedelapan, menghargai performa kerja setiap orang. Perlu ada sistem yang baik untuk menilai kinerja seseorang dan manajemen. Ada ukuran yang jelas tentang bagaimana seseorang itu diukur kinerjanya.

Kesembilan, reward and punishment yang adil. Penerapan reward and punishment adalah salah satu cara untuk melecut motivasi seseorang untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. Reward and punishment yang adil akan mendorong tingkat produktivitas pegawai yang lebih tinggi.

Kesepuluh, memahami kepentingan stakeholder dari berbagai unsur. Stakeholder adalah orang-orang yang berkepentingan dengan organisasi mulai dari pemilik atau pemegang saham, pemerintah, masyarakat, organisasi, karyawan, dan lain-lain yang masing-masing mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Tugas organisasi adalah bagaimana mengelola berbagai kepentingan dan aspirasi yang berbeda ini menjadi satu nilai tambah.

Sepuluh prinsip pelaksanaan GCG inilah yang menjadi dasar penciptaan organisasi yang baik, produktif dan tansparan.

Previous
« Prev Post
Add CommentHide

Back Top