Waspadai Penyakit Diabetes Mellitus Sejak Dini

Penyakit diabetes atau dengan nama lengkap diabetes mellitus (DM), bisa dikenali lewat beberapa gejala. Di antaranya nafsu makan bertambah, sering buang air kecil, selalu merasa haus, badan mudah lemas, dan berat badan menurun. Jika gejala ini hinggap pada tubuh Anda, waspadalah! Mungkin diabetes sudah mulai menggerogoti tubuh Anda.

Diabetes dikenal pula dengan sebutan kencing manis, penyakit ini disebabkan oleh hiperglikemia atau kelebihan kadar gula (glukosa) dalam darah. Umumnya disertai berbagai kelainan metabolic akibat gangguan hormonal dalam tubuh atau ketika keadaan tubuh tidak bisa memproduksi insulin.

gejala awal diabetes pada dan pencegahannya

Insulin adalah hormon yang diproduksi kelenjar pankreas untuk mengatur kadar gula darah. Jika produksi insulin sedikit dan reseptornya tidak peka maka kadar gula akan meningkat. Glukosa dari makanan akan tertimbun di dalam darah. Akibatnya, aktivitas beberapa organ tubuh terganggu. Muncullah berbagai keluhan.

Penderita diabetes umumnya dilarang dokter makan sembarangan, harus melalui persyaratan yang sangat ketat. Ini pula yang membuat para penderita diabetes merasa bingung. Jika makan sedikt tubuh mereka akan terasa lemas, namun jika makan banyak malah justru akan berbahaya bagi kesehatannya. Lebih parahnya lagi, diabetes bisa menjalar ke organ kelamin. Akibatnya, jika kadar gula darah naik, para penderita diabetes akan sulit untuk ereksi.

Kadar glukosa yang tinggi akan menimbulkan gangguan pada organ di otak, mata, jantung, ginjal, dan kaki. Akibatnya penderita diabetes bisa mengalami stroke, kebutaan, penyakit jantung koroner, ginjal kronik, dan luka yang sulit disembuhkan.

Gejala khas diabetes mellitus adalah sering buang air kecil, banyak makan dan minum, berat badan menurun, lemas, gatal, keputihan, mata kabur, kesemutan dan luka sukar sembuh.

Ada beberapa orang yang berisiko menderita diabetes. Yaitu wanita yang pernah melahirkan anak dengan berat lebih dari 4 kilogram, wanita yang pernah mengindap diabetes saat hamil, saudara kembar pasien diabetes, anak yang kedua orang tuanya mengindap diabetes, kelompok orang yang mengalami perubahan gaya hidup seperti kurang banyak berolahraga, dan orang yang mengindap penyakit yang timbul bersamaan dengan penyakit diabetes seperti tekanan darah tinggi, dislipidemia, dan kegemukan.

Menurut perkiraan World Heath Organisation (WHO), jumlah penderita diabetes di Indonesia pada tahun 2025 mendatang mencapai 12 juta orang. Hal ini disebabkan meningkatnya arus urbanisasi yang tinggi. Padahal, diabetes juga muncul dari gen (keturunan).

Masih menurut laporan WHO, jumlah total penderita diabetes di seluruh dunia kini sekitar 120 juta. Diperkirakan angka ini akan naik terus naik menjadi 250 juta pada tahun 2025. Kenaikan angka jumlah penderita diabetes ini disebabkan antara lain karena semakin meningkatnya usia harapan hidup, kegemukan, gaya hidup modern, serta diet yang kurang sehat.

Pakar endokrinologi Prof Slamet Suyono yakin apa yang diprediksi WHO ini akan betul-betul terjadi bila bangsa Indonesia tidak berbuat apa-apa untuk menanggulanginya. Apalagi sekarang ini arus urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota) begitu deras. Saat ini diperkirakan ada sekitar lima juta lebih penduduk Indonesia yang menderita penyakit diabetes.

Diabetes, kata Slamet Suyono, adalah penyakit metabolic yang kronik, penyakit ini baru terasa setelah komplikasi organ tubuh terjadi agak lanjut. Bahkan ditengarai diabetes termasuk penyakit yang bisa menyebabkan kematian kedua setelah jantung.

Sepintas diabetes tidak terlalu mencolok pada penderitanya. Tapi, kalau tidak hati-hati kadar gula bisa menjadi terlalu tinggi dan terjadilah hiperglikemia. Atau, kadar gula terlalu rendah sehingga terjadi hipoglikemia. Ini akan disertai komplikasi yang berat.

dr David Handoyo dalam makalahnya memberikan angka komplikasi diabetes diberbagai rumah sakit umum di kota-kota besar di Jawa. Angka komplikasi tertinggi adalah penurunan kemampuan seksual (50.9 persen). Selanjutnya, neuropati simtomatik atau komplikasi saraf (30.6 persen), retinopati atau penyempitan sampai kerusakan pembuluh darah mata (29.3 persen), katarak (16.3 persen), TBC paru-paru (15.3 persen), hipertensi (12.8 persen), penyakit jantung koroner (10 persen), disusul gangren diabetik.

Merawat Kaki Diabetes

Bagi pengindap diabetes yang belum sampai pada tingkat komplikasi, upaya pencegahan masih bisa ditempuh melalui pengontrolan glukosa dalam darah secara intensif. Caranya, lakukan diet atau minumlah obat dari dokter secara teratur.

Sedangkan upaya mencegah diabetes komplikasi kaki, sama dengan penderita yang belum mengalami komplikasi, hanya ditambah dengan melakukan perawatan kaki yang baik. Berikut langkah-langkah perawatannya:

  • Periksa kaki terutama pada bagian jari, sela jari dan juga telapak kaki setiap hari. Perhatikan dengan teliti apakah ada luka atau tidak dibagian tersebut, apakah terjadi penebalan kulit atau tidak, atau bisa juga kulit berwarna kemerahan (seperti bengkak memar). Bersihkan kaki dengan air hangat dan sabun (airnya jangan terlalu panas),  lalu setelah itu keringkan dengan handuk atau kain halus yang bisa menyerap air.
  • Perawatan kuku juga dilakukan setiap hari bersamaan dengan perawatan kulit kaki. Usahakan kaki direndam dulu dalam air sabun hangat selama kurang lebih 5 menit agar kotoran-kotoran yang menempel mudah lepas dan kuku juga menjadi agak lunak.
  • Gunakan sepatu yang sesuai dengan bentuk dan ukuran kaki (tidak kekecilan dan kebesaran). Pilih sepatu yang bagian permukaan atasnya lunak, sedangkan untuk bagian tumit harus yang kokoh agar ketika berjalan kaki tetap stabil. Insole atau bagian alas sepatu yang bersentuhan langsung dengan kaki, permukaannya harus sesuai dengan bentuk permukaan telapak kaki, yaitu memiliki kelengkungan (arch support).
  • Lakukan olahraga kaki diabetes yang baik dan benar serta disiplin. Tujuan dari olahraga ini antara lain untuk melancarkan aliran darah sehingga nutrisi terhadap jaringan akan lebih lancar, serta menguatkan telapak kaki  dan otot betis sehingga sewaktu berjalan kaki menjadi lebih strabil dan juga bertujuan untuk memelihara fungsi saraf.

gejala diabetes pada kaki,cara mencegah diabetes kering basah pada wanita anak muda, cara mengobati penyakit diabetes, gejala awal diabetes dan pencegahannya, pengobatan kencing manis secara tradisional, kenali ciri diabetes sedini mungkin

Previous
« Prev Post
Add CommentHide

Back Top