Pengaruh Doa Ibu Terhadap Kesuksesan Anak

Keberhasilan mendidik anak bukan terletak pada usaha fisik saja. Tapi harus berjalan seiring dengan doa. Usaha fisik tanpa doa mungkin saja berhasil. Tapi nilai-nilai yang dikandungnya akan berkurang. Boleh dikata, berusaha tanpa doa adalah sombong. Begitu pula sebaliknya doa tanpa diiringi dengan usaha fisik yang bisa dijangkau manusia menjadikan doa tersebut sia-sia.

Dalam pandangan tauhid, doa merupakan bukti bahwasanya kita adalah lemah serta tak punya daya dan upaya kecuali Allah. Doa juga merupakan wujud dari kebutuhan kita pada pertolongan Allah SWT. Sebab, kalau bukan kepada Allah kita mengadu dan bergantung, pada siapa lagi kita berlindung.

doa untuk kesuksesan anak

Maka, adalah kesalahan besar bagi para orang tua yang ingin melihat anaknya sukses di dunia jika hanya bergantung pada unsur lahiriah saja, seperti menyekolahkan, mengkursuskan, atau memenuhi fasilitas hidup lainnya, namun mengabaikan unsur spiritual yaitu doa.

Manfaat doa ibu buat si anak. Pertama; doa akan menguatkan ikatan emosional antara orang tua dengan anaknya, terutama ikatan kasih dan sayang. Begitu juga antara anak dan orang tuanya. Doa adalah pelengkap dari pengorbanan ibu yang demikian besar, mulai dari mengandung selama sembilan bulan, melahirkan dengan taruhan hidup atau mati, sampai membesarkan dan mendidik anak-anaknya. Walaupun doa tak bisa disentuh secara fisik, namun ikatan emosional dan kasih sayang itu tetap terjaga dan menembus dalam jiwa anak secara spiritual dengan melibatkan kekuasaan Allah.

Kedua, menumbuhkan rasa percaya diri pada si anak. Kurangnya percaya diri disebabkan si anak merasa ada sesuatu yang kurang pada dirinya. Jika dalam usaha fisik kita bisa mendapatkan prestasi maka dengan doa kita mendapatkan keyakinan bahwa Allah tentu akan membantu. Apalagi jika yang mendoakan tersebut adalah orang tua kita.

Sebaiknya, seorang ibu jangan hanya mendoakan anaknya ketika mereka sedang ujian atau sakit saja. Tapi, berdoalah setiap waktu agar nikmat prestasi, kesehatan, dan lain-lainnya, akan terus ditambah oleh Allah SWT untuk anaknya. Kalaupun tak ditambah, paling tidak dipertahankan atau dijaga.

Ketiga, menanamkan pendidikan akhlak kepada si anak dengan spiritual. Prilaku berdoa seorang ibu sebetulnya sudah menempatkan dirinya sebagai hamba Allah yang mengakui kelemahan dan pendeknya jangkauan perhatian kepada anak-anaknya.

Ketika anak sedang jauh dari pengawasan orang tua, jagalah mereka dengan doa. Ketika anak rewel dan mulai berani melawan orang tua, sirami mereka dengan doa. Ketika mereka mulai bandel, ajarilah mereka dengan doa. Cobalah terus menerus berdoa. Maka, tak akan ada amalan sekecil apa pun yang luput dari pandangan Allah.

Lalu, adakah perbedaan antara doa ayah dan doa ibu buat si anak? Salah! Jika kita berpendapat bahwa doa ibu lebih baik dibanding doa ayah, atau sebaliknya. Persepsi seperti ini pada akhirnya akan memunculkan perbedaan penghargaan terhadap ibu atau ayah. Dalam al-Qur’an ditegaskan bahwa seorang anak harus berbakti, berlemah lembut dalam tutur sapa pada ibu dan ayahnya tanpa perbedaan.

Memang, ibu lebih kelihatan pengorbanannya dibanding ayah. Ia sudah merasakan pengorbanan itu sejak masa kehamilan.

Namun, menurut pakar hadis Dr Lutfi Fathullah MA, doa ibu lebih mujarab di banding ayah. Sebab, menurut pemahaman hadis, Rasulullah SAW pernah menyebut ibu sebanya tiga kali, sementara ayah hanya satu kali, ketika sahabat bertanya kepada siapa harus berbakti antara keduanya.

Akan tetapi rahim ibu tak akan mengandung janin kalau bukan karena ayah. Selain itu, ayah-lah yang memenuhi kebutuhan keluarga. Walaupun demikian, memang tak bisa dipungkiri, perilaku berdoa antara ayah dan ibu memang berbeda. Umumnya, ibu bisa lebih khusuk berdoa dibanding ayah. Ibu lebih menghayati arti sebuah doa. Sebab, ibu mempunyai hubungan emosional yang lebih kuat kepada anak-anaknya dari pada ayah.

Adab Dalam Berdoa

Banyak orang berdoa tetapi pada hakikatnya belum berdoa sungguh-sungguh kepada Allah SWT. Hal ini, menurut Quraish Shihab dalam ceramahnya di salah satu stasiun TV swasta, karena doanya tidak tulus dan tidak memenuhi persyaratan. Tulus berarti ikhlas hanya kepada Allah dan tidak mengharapkan selain dari-Nya.

Sedangkan yang tidak memenuhi persyaratan seperti orang yang menginginkan kebaikan tetapi tingkah lakunya dalam keburukan. Atau, orang tua yang mengharapkan keberhasilan anak-anaknya, mengharapkan anak-anaknya menjadi orang yang shaleh dan shalehah, tetapi tidak memberikan dukungan untuk mencapai kesuksesan tersebut. Juga orang tua yang mencontohkan hal-hal tidak baik kepada anak-anaknya.

Menurut KH Abdullah Gimnastiayar, doa itu bukan seperti menggantungkan pakaian. Doa adalah target dan sasaran yang harus kita capai. Doa adalah nilai yang harus kita tepati. Kita harus meminta kebaikan di dunia dan akhirat, maka caranya adalah “berikhtiar dari waktu ke waktu dengan kebaikan”, karena setiap perbuatan akan kembali pada diri sendiri.

Sebelum berdoa, dianjurkan untuk memulai dengan memuji Allah SWT, kemudian bershalawat atas Nabi SAW, baru meminta apa yang diinginkan. Selanjutnya, sebelum doa ditutup kembali memuji Allah.

Banyak waktu untuk memanjatkan doa. Salah satu waktu yang baik adalah pertengahan malam, seperti yang Allah SWT firmankan, “Sesungguhnya bangun di waktu malam lebih tepat untuk khusu’ dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (QS 73:6).

doa supaya anak nurut sama orang tuanya,doa orang tua untuk anak perempuan,doa orang tua untuk anaknya yang sedang ujian,doa untuk anakku tercinta,doa ibu untuk anak,doa agar anak sholeh dan sukses,doa untuk anak sholeh
Previous
« Prev Post
Add CommentHide

Back Top