Peran Ibu Sebagai Pusat Pendidikan Anak

Ungkapan al ummu madrasatul ula, yang berarti “ibu adalah sekolah yang pertama,” rasanya tidaklah berlebihan. Mengingat Allah telah menggariskan ibu sebagai pendidik generasi bumi. Allah telah menganugerahi kaum ibu kelebihan dibanding kaum ayah demi berlangsungnya proses tarbiyah.

Lihatlah, sifat yang dibawa kaum ibu, cenderung menggunakan perasaan dalam melihat banyak hal. Sifat seperti ini sangat tepat untuk mewariskan kasih sayang kepada generasi umat. Faktor keibuan; kelemahlembutan, sabar, perhatian, dan empati, sangat penting guna membentuk kepribadian anak.

peran ibu dalam mendidik anak menurut islam

Lantaran teramat mulianya tugas ibu, Rasulullah pun menganjurkan kepada umatnya untuk lebih memuliakan ibunya ketimbang ayahnya. Hal ini tercermin dari sebuah hadis ketika salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah tentang siapa yang paling berhak memperoleh baktinya diantara keduanya. Rasulullah pun menjawab ibu sebanyak tiga kali, baru kemudian ayahnya.

Oleh karenanya, Islam menuntut kaum wanita menghabiskan sebagian besar waktunya untuk membina rumah tangga. Tidak diperkenankan mengelak dari tuntutan tersebut, apalagi meninggalkan tugas-tugas yang prinsip. Terkecuali dalam situasi yang benar-benar mendesak dan terpaksa.

Semestara laki-laki, menurut prinsip dasarnya, punya tugas dan tanggung jawab di luar rumah. Jika ternyata kedua kutub ini menjadi rancu, perselisihan akan lebih mudah muncul dalam rumah tangga. Pada akhirnya, menggerogoti seluruh sistem kehidupan sosial yang lebih luas.

Secara kuantitatif, jumlah wanita lebih dari seperuh masyarakat dunia. Tetapi pengaruhnya bagi keluarga dan masyarakat, jauh melebihi nilai tersebut. Seorang penyair berkata, “Bila engkau letakkan seorang ibu sebagai pengajar, engkau akan melihat suatu bangsa yang harum namanya.” Kemajuan dan kesuksesan para pemuka dunia, oleh sebagian orang bijak, layak dikembalikan kepada peran para wanita. Sehingga mereka menyatakan, “Di balik kesuksesan orang-orang besar ada wanita.”

Di pihak lain ada pula filsuf yang berpendapat, “bila sebuah negara ditimpa bencana dan tindak kriminal, maka selidikilah kaum wanitanya!”

Di Jepang, ibu adalah pemegang peran utama pendidikan anak-anak. Sementara sekolah hanya membantu pendidikan yang ditanamkan oleh keluarga agar lebih sistematis dan holistic. Tak heran jika bangsa Jepang menjuluki wanita sebagai kyioku mama atau educational mom (ibu dari segala pendidikan).

Lain halnya di Amerika. Keluarga hanya sebagai kemunitas reproduksi. Tak heran bila negara Paman Sam itu banyak terjadi perceraian dan pola asuh orang tua tunggal. Keluarga tak mampu lagi dijadikan penopang pendidikan. Dan, sekolah pun mengambil alih peran itu. Sekolah menjadi satu-satunya penanggung jawab pendidikan.

Menilik dari dua fenomena pola pendidikan yang diterapkan oleh Jepang dan Amerika, ternyata Jepang lebih sukses menciptakan generasi yang bermoral sekaligus berpendidikan. Jauh sebelum Jepang menyadari hal ini, Islam sudah mengajarkan begitu pentingnya peran seorang ibu. Apa lagi yang kita ragukan?

Beberapa Tips Mendidik Anak

  • Ajarkan Islam sejak usia dini. Sebab agama erat hubungannya dengan pendidikan nilai. Anak yang paham agama akan senantiasa menjaga perilakunya.
  • Ajarkan anak bertanggung jawab agar tumbuh keberanian mengambil sikap.
  • Biasakan bermusyawarah pada anak agam mampu berjiwa besar, siap memperbaiki diri dan mau mengislah bila menemukan kesalahan.
  • Latihlah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan usianya agar tidak ketinggalan zaman.
  • Biasakan membuat jadwal jangka panjang dan pendek.
  • Tanamkan sikap mau berkarya dan berusaha pada anak agar mengerti makna rupiah dan tidak boros.
hadits ibu adalah madrasah pertama, ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya,hadits tentang ibu adalah sekolah pertama, peran ibu dalam mendidik anak menurut islam
Previous
« Prev Post
Add CommentHide

Back Top