Waspadai Nyamuk 'Elite' Aedes Aegypti

Penyakit berbahaya yang kerap muncul setiap musim penghujan adalah demam berdarah dengue (DBD). Semual, selama hampir dua abad, tingkat bahaya penyakit ini desejajarkan dengan demam, pilek, dan diare. Namun, sejak timbulnya wabah demam berdarah di Filipina pada tahun 1953-1954 dan memakan banyak korban, pandangan orang tentang penyakit ini berubah. Demam berdarah ditempatkan sebagai urutan kedelapan penyakit berbahaya di Asia Tenggara dan Pasifik Barat.

Penyakit demam berdarah desebabkan oleh virus dengue yang disebarkan oleh nyamiuk aedes aegypti. Nyamuk ini sering pula disebut ‘nyamuk elite’. Sebab, ia hanya mau bertelur di air bersih. Jenis nyamuk yang bisa menularkan virus dengue ini adalah nyamuk betina. Uniknya lagi, nyamuk ini termasuk jenis rumahan dan hanya menggigit pada siang hari.

Waspadai Nyamuk 'Elite' Aedes Aegypti

Penyakit ini sebagian besar menyerang anak-anak dan dapat berakibat fatal apabila tidak segera ditangani. Oleh sebab itu pengetahuan mengenai gejala-gejala dan penanganan awal perlu diketahui oleh para orang tua, khususnya bagi mereka yang masih memiliki bayi dan anak-anak kecil, agar tidak berakibat fatal bila terjangkit.

Risiko tinggi DBD adalah pada anak-anak di atas usia lima tahun. Bila seorang anak telah mengidap demam berdarah dengue digigit nyamuk aedes aegypti maka virus ikut terhisap masuk ke dalam tubuh nyamuk. Saat nyamuk tersebut menggigit anak lain yang sehat maka anak itu akan ketularan penyakit ini.

Sedangkan orang dewasa yang berisiko tinggi terserang DBD adalah mereka yang pola hidupnya tidak sehat, terlalu lelah kerena bekerja, kurang tidur dan kurang istirahat, serta kurang mengkonsumsi makanan bergizi.

Setelah nyamuk yang di tubuhnya terdapat virus dengue ini menggigit korban, maka virus ini akan berkembang biak. Masa dari masuknya virus hingga timbul reaksi pada tubuh adalah delapan sampai 11 hari.

Setelah timbul reaksi, penderita akan mengalami demam tinggi. Pada muka timbul bintik kemerahan. Kepala akan terasa sakit, nafsu makan berkurang, muntah-muntah dan nyeri di ulu hati. Selanjutnya timbul bintik merah pada kulit yang mirip gigitan nyamuk.

Pada hari ketiga, penderita bisa mengalami shock. Ini adalah fase yang kritis. Saat itu suhu badan cenderung turun, penderita terlihat lemah, gelisah, dan berkeringat. Kaki tangan terasa dingin, denyut nadi sukar diraba, kadang-kadang terjadi mimisan, muntah darah, atau berak darah.

Pada fase ini, bila penderita tidak segera diobati dengan memberikan cairan infuse, maka kondisi penderita akan terus memburuk. Bahkan, bisa berakhir dengan kematian.

Shock pada demam berdarah terjadi karena kebocoran pipa pembuluh darah sehingga cairan plasma darah merembes ke luar dan berkumpul di rongga-rongga tubuh, yaitu rongga perut dan rongga dada. Pipa pembuluh darah menjadi kolaps. Satu-satunya cara mengatasinya adalah dengan infuse.

Begitu masa kritis ini dilewati - biasanya setelah hari ketujuh - maka kebocoran pipa pembuluh darah akan membaik, cairan plasma kembali masuk ke pembuluh darah, dan penderita sudah mulai minta makan.

Gejala DBD sebetulnya tergantung pada umur penderita. Pada bayi dan anak-anak gejalanya berupa demam disertai ruam-ruam pada kulit. Pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa ditandai dengan demam ringan atau tinggi (di atas 39 derajat C) secara tiba-tiba. Ini berlangsung selama 2 hingga 7 hari disertai sakit kepala hebat, nyeri di belakang mata, sendi dan otot, mual, muntah dan ruam-ruam.

Bintik-bintik perdarahan di kulit sering terjadi, kadang-kadang disertai pendarahan di tenggorokan dan selaput bening mata. Penderita juga sering mengeluh nyeri menelan, perasaan tidak enak di ulu hati, nyeri di tulang rusuk kanan, atau nyeri di seluruh perut. Kadang-kadang demam mencapai 40 hingga 41 derajat C dan terjadi kejang demam pada bayi.

Pengobatan

Bila seorang anak menderita demam tinggi mendadak, muka kemerahan, tidak ada gejala infeksi saluran nafas (misalnya batuk, pilek, sakit tenggorokan), muncul bintik merah di kulit, sebaiknya segera dibawa ke dokter. Bawalah penderita kepraktik dokter, puskesmas, atau rumah sakit terdekat. Ingat, lebih baik mencurigai masuknya virus demam berdarah walaupun akhirnya ternyata bukan, daripada menyesal kemudian.

Sebelum dibawa ke dokter, penderita dianjurkan minum sebanyak mungkin, beri obat punurun panas, bila perlu dikompres dengan air hangat. Obat panas yang dianjurkan adalah golongan parasetamol, jangan dari aspirin atau asetosal. Sebab, obat jenis ini punya risiko pendarahan. Pada anak-anak jangan sekali-kali digunakan obat golongan metamizola, sebab, obat ini memiliki efek samping berupa agranulositosis, anemia aplastik dan thrombocytopenia.

Cegah Sebelum Tertulari

Demam berdarah dapat dicegah dengan memberantas jentik-jentik nyamuk aedes aegypti. Langkah ini paling baik dilakukan, ampuh, murah, mudah, dan dapat dilakukan oleh siapa saja.

Caranya, bersihkan (kuras) tempat penyimpanan air, seperti bak mandi, WC, drum dan lain-lain, sekurangnya seminggu sekali. Setelah itu tutuplah rapat-rapat agar nyamuk tidak bisa masuk dan berkembang biak ti tempat itu lagi. Gantilah air di vas bunga, tempat minum burung dan lain-lain sekurangnya seminggu sekali.

Bakarlah sampah dan potongan bamboo, tempurung kelapa, dan sampah-sampah lainnya. Bila tak bisa dibakar, kuburlah sampah-sampah itu. Tutuplah lubang-lubang pagar bila terbuat dari bamboo atau benda berlubang lain dengan tanah atau aduka semen. Lipatlah pakaian dan kain yang bergantungan d kamar agar nyamuk tidak hinggap disitu.

Untuk tempat-tempat air yang sulit dikuras, taburkan bubuk abate. Bubuk ini sanggup membunuh jentik-jentik nyamuk. Pemberian bubuk ini diulangi beberapa kali setiap bulan. Takaran abate adalah 10 gram atau satu sendok makan untuk 100 liter air.

Bila suatu daerah sudah terjangkit penyakit DBD, mintalah DInas Kesehatan setempat melakukan penyemprotan/pengasapan (fogging) dari rumah ke rumah. Bahan semprot yang digunakan biasanya insektisida (maltion) Hanya saja, penyemprotan ini tidak membinasakan jentik-jentik nyamuk, cuma membunuh nyamuk-nyamuk dewasa. Padahal larva dan telur ini juga harus diberantas. Jika tidak, dalam waktu beberapa hari saja mereka akan menjadi nyamuk baru dan penularan akan berulang kembali.

Sebetulnya nyamuk aedes aegypti betina menghisap darah bukan untuk makan, melainkan untuk kebutuhan reproduksi. Tiga hari setelah menghisap darah manusia ia akan bertelur sebanyak 100 butir. Setelah itu menghisap lagi, bertelur lagi, begitulah seterusnya.

Nyamuk AA - singkatan dari Aedes Aegypti tergolong antropofilik, artinya paling suka darah manusia. Berbeda dengan spesies nyamuk lain yang biasanya cukup puas dengan menghisap darah satu orang saja, nyamuk AA bisa menggigit berulang-ulang, beberapa orang secara bergantian dalam waktu singkat.

Aedes Aegypti diduga berasal dari benua Afrika, terutama Etiopia. Kemudian terbawa oleh kapal dagang ke daerah pesisir Asia Tenggara dan masuk ke pedalaman. Walaupun umur nyamuk dewasa hanya kira-kira 10 hari, namun sifat menggigitnya yang berulang-ulang akan banyak memakan korban.

Ditinjau dari bentuk fisiknya, nyamuk Aedes Aegypti berbadan kecil dan berwarna hitam dengan bintik-bintik putih. Hidupnya di dalam dan di sekitar rumah, menggigit manusia pada siang hari, dan senang hinggap pada pakaian yang bergantungan dalam kamar.

Previous
« Prev Post
Add CommentHide

Back Top