Misteri Dan Keunikan Laut Mati - Jika Anda tidak bisa berenang dan tidak ingin tenggelam saat menceburkan diri dan berenang di dalam air, datanglah ke sebuah danau kira-kira jaraknya satu setengah jam perjalanan darat dari kota Amman, ibu kota Yordania, atau satu jam dari kota Yerussalem, Israel.
Di danau itu, setiap orang yang menceburkan diri dan berenang tidak akan tenggelam. Sedalam apa pun ia berada pasti akan terapung dan tidak akan tenggelam. Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabnya, karena kadar garam di danau tersebut sangat tinggi. Makanya, danau tersebut diberi nama ‘Laut Mati’. Orang-orang Arab menyebutnya dengan Bahrul Mayyit atau Dead sea.
Sebutan ‘Laut Mati’ itu sendiri diberikan oleh seorang penulis Yunani kuno. Sedangkan orang-orang Ibrani menyebutnya dengan sebutan ‘Laut Asin’.
Air laut mati merupakan air laut terasin di dunia. Konon sembilan kali lebih asin jika kita bandingkan dengan air laut biasa yang mengandung hanya sekitar 4 sampai 6 persen garam. Sedangkan air laut mati mengandung garam antara 23 hingga 25 persen.
Di laut yang separuh dimiliki kerajaan Yordania dan separuhnya lagi milik Israel ini tak tampak perahu melintas di atasnya. Sebab, perahu tersebut akan mudah berkarat jika berada di sana.
Keajaiban lain dari laut mati adalah posisinya yang sangat rendah, bahkan bisa dibilang paling rendah di dunia, yaitu sekitar 400 meter dibawah permukaan laut. Panjangnya 80 km dan lebar berkisar antara 5 sampai 18 km. Luasnya 1.050 km persegi.
Uniknya lagi, tak ada aliran keluar dari laut mati. Sebaliknya, air dari sungai Yordan yang membawa serta garam yang larut dari lapisan bumi, terus-menerus masuk ke danau ini.
Tapi anehnya, air laut mati terus-menerus surut bukannya malah meluap. Sejak tahun 1960 hingga sekarang sudah surut hingga lebih dari 10 meter. Lalu, ke mana kelebihan air di laut mati dibawa? Jawabannya ada dua; lewat penguapan dan proyek-proyek yang dilakukan Israel maupun Yordania terhadap laut mati.
Berkurangnya air di laut mati ini membuat kandungan mineralnya sangat tinggi. Mineral-mineral itu antara lain garam, garam abu, magnesium klorida, kalsium klorida, kalium klorida, dan bromide. Itulah sebabnya banyak orang yang memanfaatkan lumpur laut mati sebagai masker dan bahan kosmetik. Israel sendiri telah mendirikan sebuah pabrik kosmetik yang bahan dasarnya mineral laut mati.
Laut Mati Bukti Keesaan Allah
Dalam al-Qur’an surat Hud ayat 82, Allah SWT bercerita tentang bagaimana proses pemusnahan umat Nabi Luth yang diazab dengan sebuah gempa bumi maha dahsyat yang menjungkir balikkan kota tersebut.
Kaum Luth adalah kaum di mana para laki-laki tidak menyukai wanita, melainkan mencintai sesama jenis. Demikian pula wanitanya, lebih suka berhubungan seks dengan kaum yang sama. Penyimpangan seksual ini mendatangkan murka dari Allah SWT.
Menurut Harun Yahya, penulis sains asal Turki, peristiwa musnahnya kaum Luth terjadi di laut mati sekitar tahun 1.800 sebelum Masehi. Fakta ini juga diungkap oleh peneliti asal Jerman bernama Werner Keller, berdasarkan penelitian arkeologis dan geologis yang dilakukannya. Kota Sodom dan Gomorah, tempat kaum Nabi Luth tinggal, benar-benar berada di Lembah Siddim, yaitu daerah terendah dari laut mati.
Semula, menurut penelitian arkeologis, kota Sodom berada di tepi laut mati yang memanjang antara Israel dan Yordania. Kemudian terjadi gempa vulkanis yang sangat dahsyat dan diikuti dengan lutusan lava. Kemudian kota Sodom jungkir balik masuk ke dalam laut mati.
Letak kota Sodom memang menjadi titik bertemunya dua lempengan kerak bumi yang bergerak berlawanan arah. Biasanya, bila dua lempengan kerak bumi ini bergeser di daerah patahan maka akan menimbulkan gempa bumi dahsyat diikuti dengan tsunami atau letusan lahar panas dari perut bumi.
Dari hasil penelitian arkeologis tersebut dapat direkonstruksi ulang bagaimana terjadinya azab Allah SWT tatkala itu yang menimpa umat Nabi Luth yang ingkar kepada-Nya.
« Prev Post
Next Post »