Mengapa Alam Menciptakan Perkawinan?

1/12/2015

Apakah untuk berkembang biak, makhluk hidup harus kawin? Pertanyaan yang nampak sederhana ini amat rumit jawabannya. Akan tetapi secara prinsip, makhluk hidup sebetulnya tidak membutuhkan perkawinan atau hubungan seksual. Lihat saja pada makhluk hidup berderajat rendah, seperti bakteri atau amuba. Binatang ini cukup membelah diri jika hendak memperbanyak diri atau berkembang biak.

Mengapa Alam Menciptakan Perkawinan

Namun tentu saja persoalannya tidak berhenti sampai di situ. Alam memiliki aturan yang juga amat rumit. Jika makhluk hidup baik itu tumbuhan atau binatang hanya membelah diri, yang muncul di muka bumi hanyalah makhluk hidup yang seragam secara genetika. Jika terjadi serangan penyakit misalnya dalam satu kali serangan saja makhluk hidup akan tersapu musnah dari muka bumi. Itulah sebabnya makhluk hidup diciptakan menjadi dua jenis kelamin, jantan dan betina. Dilihat dari sudut sempit pengetahuan, pemisahan jenis kelamin ini amat diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup spesies bersangkutan.

Pada dasarnya, mutasi yang terjadi pada makhluk hidup besifat resesif. Artinya, mutasi harus terdapat pada kode genetic jantan dan betina sekaligus untuk memunculkan sifat resesif. Misalnya, jika pada genetic jantan terdapat mutasi rambut berwarna hijau, sementara pada gen betina tidak ada, maka rambut hijau tidak akan muncul. Kita sudah mengetahui adanya hukum Mendel, mengenai kombinasi gen yang resesif dan dominan. Lebih jauh lagi, para ahli matematika mengetahui apa yang disebut teori simulasi Monte Carlo. Simulasi ini dibuat berdasarkan prinsip kemungkinan memenangkan judi, dinamakan Monte Carlo mengacu ke negara tempat perjudian paling terkenal di Eropa.

Secara matematis, kemenangan dalam berjudi adalah sebuah kemungkinan acak. Begitu juga dalam persilangan genetika. Kemungkinan untuk mendapatkan gen yang resesif akan bertambah besar, jika tidak terjadi persilangan. Sementara dengan persilangan, kemungkinan munculnya gen resesif yang merugikan, hanya muncul secara acak, persis seperti kemungkinan menang judi. Jika faktor penentunya cukup tinggi katakanlah seperti judi menebak enam angka, maka kemungkinan persilangan dengan dua gen resesif yang sama hanya terjadi sekali dalam satu juta kali perkawinan.

Dengan cerdik alam dan makhluk yang hidup di atasnya memacu pengembangan ketahanan biologis dan sekaligus keaneragaman hayatinya. Pakar teori simulasi Monte Carlo dari Institut Fisika Teoritis, profesor Dietrich Stauffer menggambarkan cadangan genetika pada betina sebagai data pada hardisk computer alami. Sementara data genetika pada jantan, hanyalah disket back-upnya. Artinya, selama data pada hardisk masih ada, disket back-up tidak berguna. Nah pada saat terjadi gangguan pada hardisk, maka disket back-up menjadi penolong utama.

Lebih lanjut Stauffer menerangkan, bagaimana peranan gen yang resesif dan dominan tersebut pada manusia. Wanita memilki dua kromosom X, sementara laki-laki memiliki satu kromosom X dan satu Y. jika terjadi mutasi pada kromosom X, maka pada lelaki mutasi itu menjadi dominan. Sementara pada wanita, mutasi menjadi resesif, karena wanita memiliki dua kromosom X. berdasarkan teori simulasi Monte Carlo itu berarti wanita memiliki harapan hidup dua kali lebih panjang dari lelaki.

Alam juga ternyata mengatur agar wanita mengalami menopause. Berdasarkan simulasi Monte Carlo dan perhitungan computer, hal itu bertujuan untuk mengoptimalkan mutu turunan. Sebab pada manusia, kanibalisme untuk mengurangi jumlah keturunan yang resesif tidaklah lazim. Pada tumbuhan atau binatang, perkembang biakan biasanya tidak ada batasnya. Sebab prinsip memakan atau mematikan keturunan yang resesif merupakan hal biasa. Simulasi Monte Carlo memang berspektrum luas, namun berwawasan murni statistik dan perhitungan kemungkinan matetamis. Jadi para ahli tidak memasukkan unsur agama ke dalam perhitungannya. Namun secara ilmiah hendak diketahui, mengapa alam menciptakan perkawinan pada flora serta hubungan seksual pada binatang dan manusia.

Ternyata alam lebih mengetahui, bahwa betina atau wanitalah sumber genetika dan keaneragaman hayati di muka bumi. Sehingga betina dan wanitalah yang lebih dilindungi serta berumur lebih panjang.

Previous
« Prev Post
Add CommentHide

Back Top