Lebih dari 100 tahun yang lalu tomat (Solanum lycopersicum) sudah dikenal masyarakat dunia dengan nama ‘apel cinta’. Dalam perkembangannya, buah ini banyak diminati masyarakat karena rasanya yang manis-manis asam. Ada jenis yang dimakan langsung, ada juga jenis yang berfungsi sebagai penyedap masakan.
Tapi, tak banyak yang tahu apa khasiat buah bulat menyerupai hati ini. Padahal, begitu banyak kandungan gizi dan bahan bermanfaat yang terkandung pada tomat. Vitamin A, C, mineral Ca dan Fe, adalah salah satu bahan bermanfaat tersebut meskipun dalam jumlah yang tidak banyak. Bahan lain adalah kalori yang jumlahnya 20 sampai 23 per 100 gr tomat.
Ilmuwan di Eropa pernah meneliti khasiat buah tomat. Hasilnya sungguh mencengangkan. Buah bundar ini tenyata mampu menurunkan risiko terkena serangan jantung hingga 50 persen. Bagi kaum pria, tomat bisa mengurangi risiko terserang kanker prostat hingga sepertiga bagian.
Soal khasiat menurunkan risiko kanker prostat ini, seorang ahli gizi dari Harvard University of Public Health, Dr Edward Giovannucci, pernah menelitinya. Penelitian ini dilakukan selama 12 tahun. Hasilnya, memang benar bahwa tomat dan olahan tomat, seperti saus, mampu melindungi pria dari kanker prostat. Hanya dengan memakan buah ini dua kali seminggu risiko tetkena kanker bisa dikurangi sepertiganya.
Penelitian ini melibatkan 47 ribu pria. Sebagian dari mereka adalah kelompok yang mengonsumsi tomat, atau produk olahan tomat, sekali dalam sepekan. Lalu, kelompok ini dibandingkan dengan mereka yang tak mengonsumsi sama sekali. Hasilnya, risiko terkena kanker prostat pada kelompok pertama 37 persen lebih kecil dari kelompok pembanding.
Mengapa khasiat ini dimiliki oleh tomat? Menurut Giovannucci, karena tomat mengandung zat yang disebut lycopene dalam jumlah sangat tinggi. Zat ini bersifat antioksidan sangat kuat, bahkan lebih kuat dari beta karotin, dan terkumpul pada kulit tomat. Zat ini pula yang memberikan warna merah pada tomat.
Lycopene banyak memiliki struktur molekul hidrokarbon ikatan ganda. Bila dibanding beta karotin, kata Giovannucci, antioksidannya dua kali lebih bear. Sementara bila dibanding vitamin E, 10 kali lebih baik.
Selain itu, lycopene dapat menurunkan derajat peroksidasi lemak, melindungi limfosit dari kerusakan membrane dan kematian sel yang disebabkan oleh radikal bebas senyawa NO2.
Bukti lain menunjukkan bahwa lycopene dapat meningkatkan pembakaran lemak dalam tubuh. Selain itu lycopene dapat menurunkan kolesterol dengan cara menghambat enzim HMG-CoA reduktase. Namun, sifat yang terakhir ini sangat kecil dibanding sifat antioksidannya.
Manfaat berikutnya, seperti halnya antioksidan lain, lycopene bisa melindungi tubuh dari sel penghancur yang terbentuk dalam tubuh akibat polusi, rokok, dan sinar ultraviolet.
Sebenarnya lycopene tak cuma diperoleh dari tomat. Beberapa makanan lain seperti anggur merah, semangka, wortel, bayam, talas, jagung, brokoli, jeruk, dan pepaya, juga mengandung lycopene. Tetapi, tomat masih sumber lycopene paling baik. Jangan lupa, lycopene tidak larut dalam lemak. Jadi, tubuh akan mudah menyerapnya jika Anda makan tomat disertai sayuran sedikit minyak.
Laporan yang dikeluarkan Journal of the National Cancer Institute juga menyebut manfaat lycopene untuk melindungi tubuh dari kanker. Lycopene, kata penelitian itu, mampu menyerap radikal bebas oksigen dari proses metabolism tubuh yang bisa merusak struktur genetik sel-sel.
Penemuan ini berdasarkan pada sebuah penelitian yang melibatkan 47 ribu pria berusia 40 sampai 75 tahun, mereka diteliti sejarah makannya dan kebiasaan dietnya dari tahun 1986 sampai 1998. Selama periode itu, 2.481 orang ternyata terkena kanker prostat. Mereka ini tak terbiasa mengonsumsi buah-buahan mengandung lycopene.
Bagi kaum wanita, buah bundar ini mampu mencegah timbulnya kanker indung telur. Menurut studi Brigham and Women’s Hospital, Boston, mengonsumsi tomat secara teratur dapat mengurangi risiko kanker indung telur lebih dari 50 persen. Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan pola hidup 563 perempuan yang mempunyai kanker indung telur dan yang tidak.
Khasiat lain, tomat mampu berfungsi sebagai obat kuat sperma. Manfaat ini ditemukan sekaligus dibuktikan oleh ilmuwan India. Menurutnya, zat-zat yang terkandung pada tomat bisa meningkatkan kelincahan sperma dan memperbaiki mutu sperma.
Penelitian yang dilakukan All India Institute of Madical Sciences, New Delhi, India, ini sebagaimana ditulis Reuters Health, melibatkan 30 pria tak subur sebagai responden. Mereka berusia antara 23-45 tahun dan memiliki persoalan dengan jumlah, mobilitas, dan bentuk sperma. Mereka tidak sanggup membuahi sel telur pasangannya.
Penelitian yang dipimpin Rajeev Kumar dan NP Gupta ini - keduanya ahli urologi - berawal dari fakta bahwa organ penghasil sperma pria (testis) yang subur ternyata mengandung banyak lycopene. Fakta lain, senyawa lycopene merupakan satu dari 650 jenis provitamin A (karotenoid) yang sangat sedikit dijumpai pada testis laki-laki infertile.
Selama tiga bulan, responden meminum dua milligram lycopene dua kali sehari. Hasilnya, terjadi peningkatan jumlah dan aktivitas sperma pada 21 responden. Struktur sperma pada 63 persen responden juga membaik. Bahkan, pasangan enam responden hamil setelah riset usai.
Lantas, mana yang lebih baik, tomat dimakan dalam bentuk jus atau buah segar? Ternyata, menurut penelitian ini, jumlah lycopene tomat yang dijus lima kali lebih banyak dibanding buah biasa. Nah, melihat begitu banyak khasiat ‘Si Apel Cinta’ ini mulai sekarang jadikan jus tomat sehabat makan Anda. Dosis yang disarankan sekitar tiga cangkir dalam seminggu.
« Prev Post
Next Post »