Seorang sahabat Nabi yang dijuluki “bapak ahli tafsir”, dialah Ibnu Abbas. Ia adalah seorang sahabat yang paling lama setelah Rasulullah wafat. Ketika Rasulullah wafat, Ibnu Abbas baru berusia 13 tahun. Oleh karena itulah ia termasuk dalam kategori “sahabat muda”. Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Abbas bin Abdul Muttalib bin Hasyim bin Abdul Manaf al-Quraisy. Namun ia lebih dikenal dengan nama Ibnu Abbas. Tokoh ini lahir di Makkah 3 tahun sebelum hijrah. Ia masih termasuk kerabat Rasulullah. Ibunya bernama Ummu Fadil Lubabah al-Kubra binti Haris al-Hilaliyah, saudara kandung Maimunah (wafat tahun 61H/681M), salah seorang istri Rasulullah. Ia termasuk anak yang cerdas sehingga Rasulullah pernah mendoakannya, “Ya Allah, ajarkanlah kepadanya kebijaksanaan.” Ia wafat ketika berusia 71 tahun (68H/687M) di Ta’if.
Ibnu abbas termasuk salah seorang yang banyak meriwayatkan hadis. Ia berada pada peringkat ke-4 setelah Abu Hurairah (5.374 hadist), Abdullah bin Umar bin Khattab (2.630 hadist), dan Anas bin Malik (2.266 hadist). Adapun ia sendiri meriwayatkan sebanyak 1.660 hadist, antara lain dari al-Fadil (paman ibunya), Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdur Rahman bin Auf, Mu’az bin Jbal, Abu Zarr al-Ghifari, Ubay bin Ka’ab, dan Abu Hurairah.
Selain keahliannya dalam merawikan hadist tersebut, Ibnu Abbas juga diberi gelar “bapak ahli tafsir”, walaupun ia sendiri tidak pernah menulis kitab tafsir. Maka cara terbaik untuk melihat tafsir Ibnu Abbas adalah dengan melihat tafsir yang diriwayatkan oleh perawi hadis Ali bin Abi Talhah al-Hasyimi dan Qays bin Muslim al-Kufi (wafat tahun 120H) dari Ata bin Sa’ib (wafat tahun 30H). tafsir Ibnu Abbas antara lain terkumpul dalam buku tafsir yang ditulis oleh Abi Tahir Muhammad bin Ya’qub asy-Syairazi asy-Syafi’I (wafat tahun 817H) dengan judul Tanwir al-Miqbas min Tafsir Ibn Abbas. Imam Muslim juga mengabil riwayat dari jalur ini.
Baca juga:
Karena ketenarannya itulah, Ibnu Abbas mendapat beberapa julukan. Julukan itu antara lain adalah si ganteng (al-Hibr) karena parasnya, si sanudra (al-Bahr) karena kecerdasannya dan keluasan ilmu yang dimilikinya, dan juru bicara al-Quran (Tarjuman al-Qur’an) karena penguasaannya terhadap Al-Quran, serta ‘Ibadillah karena nama depannya Abdullah. Selain Ibnu Abbas, tiga sahabat Nabi juga menggunakan nama itu. Mereka adalah Umar bin Khattab, Abdullah bin Amr bin As, dan Abdullah bin Zubair. Mereka juga dijuluki ‘Ibadillah.
Ekspedisi Militer
Ibnu Abbas beberapa kali mengikuti ekspedisi militer, antara lain ke Mesir (18-21H), ke Afrika Utara (27H) dan Jurjan serta Tabaristan, kini Iran Utara (30H). Pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Khattab, ia bersama Yazid bin Mu’awiyah dan Abdullah bin Umar juga mengikuti ekspedisi militer ke Turki (Konstantinopel). Ia juga pernah menjadi gubernur Basra (Irak) dan ikut menandatangani Perjanjian Shiffin (perang antara Ali bin Abi Thalib dan Mu’awiyah bin Abu Sufyan) pada tahun 657M.
« Prev Post
Next Post »