Instrumen Derivatif

Di tengah pukulan krisis global, industri keuangan syariah terus melaju. Menurut lembaga survei kelas dunia, Moody's Investors Service, fakta ini membuktikan potensi yang tak main-main dari sistem keuangan yang kini dilirik banyak negara itu. "Hanya saja, sektor ini (keuangan syariah) masih sangat miskin inovasi," demikian laporan terbaru mereka.

Menurut Moody's, pelaku industri keuangan syariah perlu melakukan terobosan baru agar lebih atraktif bagi konsumennya. "Industri keuangan Islam perlu mengembangkan fase inovasi sendiri dan tidak meniru instrumen derivatif konvensional agar mereka bisa tetap mempertahankan status khusus mereka dengan pendekatan syariah-compliant," tambah laporan itu.

pengertian instrumen derivatif

"Misalnya dengan mengombinasikan sekuritisasi dan turunannya dan menawarkan lingkup yang cukup untuk mengurangi eksposur risiko lembaga keuangan Islam dan dengan demikian meningkatkan kelayakan kredit secara keseluruhan," demikian lembaga ini mencontohkan.

Menurut Anouar Hassoune, Vice President Moody's, jika digunakan dengan benar, derivatif dapat meningkatkan efisiensi dalam industri keuangan syariah melalui mitigasi risiko, sehingga membuat mereka lebih kompetitif serta menarik bagi pelanggan. "Namun, aplikasi di bidang keuangan Islam sangat kontroversial karena alasan spekulasi dan ketidakpastian, dua praktek terlarang di bawah syariah," ujarnya.

Meskipun ekonomi global memburuk, total aset industri keuangan Islam pada tahun 2009, meningkat menjadi 950 miliar dolar AS. Moody's memperkirakan bahwa potensi pasar bernilai sedikitnya 5 triliun dolar AS dan industri yang terus berkembang secara global.

"Dalam konteks ini, industri keuangan syariah terus memberikan keuntungan secara syariah, sementara pada saat yang sama, sektor ini fokus pada efisien mengurangi risiko yang terkait melalui pendekatan manajemen risiko baru, termasuk penggunaan derivatif, sehingga aman secara risiko," ujarnya.

Pengertian

Derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya diturunkan atau berasal dari produk yang menjadi "acuan pokok" atau juga disebut " produk turunan" (underlying product); daripada memperdagangkan atau menukarkan secara fisik suatu aset, pelaku pasar membuat suatu perjanjian untuk saling mempertukarkan uang, aset atau suatu nilai disuatu masa yang akan datang dengan mengacu pada aset yang menjadi acuan pokok.

Derivatif digunakan oleh manajemen investasi/ manajemen portofolio, perusahaan dan lembaga keuangan serta investor perorangan untuk mengelola posisi yang mereka miliki terhadap risiko dari pergerakan harga saham dan komoditas, suku bunga, nilai tukar valuta asing "tanpa" mempengaruhi posisi fisik produk yang menjadi acuannya (underlying).

Ada banyak sekali instrumen finansial yang dapat dikategorikan dalam kelompok derivatif namun opsi / kontrak berjangka dan swap adalah yang umum dikenal.

Opsi adalah kontrak dimana salah satu pihak menyetujui untuk membayar sejumlah imbalan kepada pihak yang lainnya untuk suatu "hak" (tetapi bukan kewajiban) untuk membeli sesuatu atau menjual sesuatu kepada pihak yang lainnya; misalnya saja ada seseorang yang khawatir bahwa harga dari stok XXX akan turun sebelum ia sempat menjualnya, maka ia membayar imbalan kepada seseorang lainnya (ini disebut "penjual" opsi jual /put option) yang menyetujui untuk membeli stok daripadanya dengan harga yang ditentukan di depan (strike price). Pembeli menggunakan opsi ini untuk mengelola risiko turunnya nilai jual dari stok XXX yang dimilikinya, dilain sisi si pembeli opsi mungkin saja menggunakan transaksi opsi tersebut untuk memperoleh imbalan jasa dan mungkin telah memiliki suatu gambaran bahwa nilai jual XXX tersebut tidak akan turun. Sebagai lawan dari opsi jual adalah opsi beli atau biasa disebut call option dimana pada opsi beli ini memberikan opsi kepada pembeli opsi hak untuk membeli aset acuan (underlying asset) pada suatu tanggal yang disepakati dengan harga yang telah ditetapkan atau yang dikenal dengan istilah option strike.

Swap adalah istilah asing yang maknanya adalah "pertukaran" namun di Indonesia istilah juga digunakan secara umum " Perjanjian swap adalah transaksi pertukaran dua valuta melalui pembelian atau penjualan tunai (spot) dengan penjualan/pembelian kembali secara berjangka yang dilakukan secara simultan dengan bank yang sama dan pada tingkat premi atau diskon dan kurs yang dibuat dan disepakati pada tanggal transaksi dilakukan.

Profit Rate Swap

Adalah sebuah instrument untuk melindungi nilai uang yang dimiliki. Ini adalah sebuah instrument derivative. Melalui instrument ini lembaga keuangan syariah akan terlindungi dari risiko (hedge) atau peningkatan suku bunga pasar.

Bedanya dengan interest rate swap? Interest rate swap merupakan sebuah instrument derivative dimana pada produk ini satu pihak akan menukarkan aliran pembayaran bunga bagi cash flow pihak lain. Produk ini bisa digunakan berbagai lembaga keuangan untuk mengelola aset tetap atau mengambang serta kewajiban dengan prinsip lindung nilai. Sedangkan Situs Bank Islam Malaysia Berhad, www.bankislam.com.my, menyatakan, profit rate swap adalah transaksi syariah antara dua pihak untuk saling menukar tingkat keuntungan, return, atau kupon.

Transaksi dari profit rate swap harus berdasarkan perjanjian kontrak tertentu. Salah satunya adalah murabahah. Prinsip ini akan melindungi nilai akan pengelolaan asset. Di Indonesia sendiri, masalah ini tengah menjadi perbincangan para pakar syariah. Suku bunga kredit bank konvensional bisa meningkat oleh peningkatan inflasi dan BI rate. Seperti yang sedang terjadi saat ini, sedangkan margin pembiayaan bank syariah tidak dapat ditingkatkan. Hal itu karena umumnya pembiayaan bank syariah menggunakan akad murabahah (jual beli) sehingga memiliki margin tetap. Kondisi ini membuat bank syariah dengan pembiayaan jangka panjang bisa mengundang risiko.

Sebagai contoh, pembiayaan KPR syariah dengan rate (margin) 8.10% akan mendulang rugi ditengah kenaikan BI rate menjadi 8.25% seperti kondisi saat ini. Akibatnya, ada selisih sehingga return yang dibagikan bank syariah kepada nasabah simpanan lebih kecil dibandingkan konvensional. Hal ini akan semakin memperkecil peluang para nasabah menabung pada perbankan syariah.

Previous
« Prev Post
Add CommentHide

Back Top