Penyebab Anak Tak Selera Makan
Bila anak Anda tak berselera makan, jangan buru-buru memarahinya atau menyalahkannya. Cobalah intropeksi, jangan-jangan kesalahan justru ada pada Anda. Beberapa hal yang menjadi sebab anak tak berselera makan adalah:
- Orang tua tidak menyajikan makanan dengan manarik. Penyajian makanan yang menarik dapat menambah selera makan.
- Orang tua terlambat memperkenalkan makanan yang tepat. Pemberian jenis makanan harus disesuaikan dengan usia anak. Orangtua harus memperhatikan usia anak dengan makanan yang cocok dengan usianya. Misalkan, anak usia 8 bulan sebaiknya mulai belajar makan makanan yang kasar. Terkadang masih ada orang tua yang khawatir akan hal ini sehingga masih memberikan makanan yang halus pada anaknya. Hal ini dapat menghambat perkembangan makan buah hati Anda. Soalnya dengan keterlambatan anak lebih senang mengemut dalam mulut daripada mengunyah makanan dengan benar.
- Perhatikan camilan. Tanyangan iklan makanan ringan di TV maupun di media massa lainnya dapat dengan mudah menggoda selera anak. Sering kali makanan ringan dipandang lebih menarik dan lebih enak dibanding makanan utamanya, sehingga tak jarang mereka lebih suka mengisi perut dengan makanan ringan yang beraneka ragam itu. jika anak sudah terlalu kenyang dengan makanan ringan maka mereka akan enggan makan makanan utama. Orang tua sering tak menyadari hal ini.
- Biarkan anak belajar makan sendiri. Seiring perkembangan motorik kasar anak, ia mulai terampil mengoordinasikan gerakan tubuhnya. Acara makan adalah salah satu ‘ajang latihan’ mengoordinasikan gerakan tubuhnya. Biarkan anak belajar makan sendiri, sehingga makan menjadi acara yang mengasyikkan dan membuat anak mau makan. Orang tua terkadang tidak mau direpotkan untuk membersihkan makanan yang tercecer. Namun, orang tua perlu menyadari bahwa anak perlu belajar makan sendiri dan jangan lupa, anak akan bersemangat makan jika ia diberi kesempatan makan sendiri.
Cara Mengatasi Anak Susah Makan
Ada banyak cara mengatasi anak susah makan. Beberapa diantaranya adalah:
- Bagi ibu yang bekerja, luangkan waktu sebentar untuk menyuapi anaknya. Sebab, sebenarnya anak-anak sangat mengerti bila ibunya bekerja.
- Berikanlah kepuasan psikis kepada anak sesuai dengan usianya. Buatlah agar suasana hatinya senang. Misalnya, anak makan sambil jalan-jalan, melihat kereta api, dan lain-lain.
- Pada saat orang tua pulang kerja, pertama kali yang harus disapa adalah anak, jangan yang lain.
- Jangan memaksa anak makan sampai mencekoki, mencubit, atau bahkan memelototi. Bila anak tak suka makan sayur, tahu-tempe, atau makanan bergizi lainnya, sebaiknya anak ‘dilaparkan’ dulu. Lalu kita siapkan makanan yang sudah kita programkan. Hal ini memang perlu telaten dan disiplin.
- Sebaiknya sedini mungkin kita menerapkan penghargaan dan hukuman yang edukatif. Misalnya, pada waktu anak mau makan dipuji, diajak jalan-jalan, ciuman, pelukan. Bila tidak mau makan, katakana, misalnya, ibu atau ayah tidak mau menonton televise bersama-sama, tidak mau jalan-jalan lagi.
- Pada anak berusia setelah empat bulan - enam bulan, baik diberi bubur instan asalkan anak tak alergi susu. Setelah anak berusia enam bulan, lebih bagus membuat bubur sendiri, karena ada macam-macam pilihan sayuran dan lauk-pauk yang bisa mengurangi kejenuhan rasa. Misalnya, hati dengan bayam, kemudian wortel dengan tempe, kangkung dengan tahu, dan sebagainya.
- Pada saat bayi mengalami perubahan makanan seperti enam bulan, Sembilan bulan, satu tahun, jangan panik. Itu dilakukannya karena ia merasa aneh pada makanannya.
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »