Meditasi Mampu Menjaga Keseimbangan Emosi Dan kesehatan

Sejak berabad-abad yang lalu para empu di India melakukan meditasi untuk menjaga kesehatannya. Sementara para ahli barat, lebih tertarik pada pengembangan teknologi pengobatan. Kini pakar kesehatan modern semakin menyadari bahwa meditasi mampu menjaga keseimbangan emosi dan kesehatan. Bahkan meditasi secara tepat juga terbukti mampu mengurangi rasa sakit. Dalam pola kehidupan yang semakin cepat dan penuh tekanan, meditasi ibaratnya menjadi sebuah katup pengaman.

Meditasi Mampu Menjaga Keseimbangan Emosi Dan kesehatan

Bahkan Universitas Massachusetts mendirikan klinik peredaan stress dengan metode utama meditasi. Dalam 20 tahun terakhir, klinik tersebut menolong ribuan orang yang mengalami masalah kesehatan yang sulit diobati dengan metode standar. Di sini diajarkan metode meditasi terutama untuk mengurangi rasa sakit, mulai dari sakit kepala, sakit punggung, perasaan terkucil sampai gejala ekstrim yang tidak sembuh-sembuh.

Sebagian pasien yang dirawat, memiliki riwayat yang mirip. Mereka sudah bosan berobat kemana-mana, untuk mengatasi rasa sakitnya. Dokter dan obat-obatan paten sudah tidak mampu lagi menolong meringankan penderitaannya. Demikian menurut data klinik peredaan stress tersebut. Para penderita biasanya diberi pelajaran untuk relaksasi serta melakukan latihan meditasi secara teratur. Penelitian oleh Jon Kabat-Zinn, direktur klinik peredaan stress Universitas Massachusetts menunjukkan sekitar 65 persen pasien yang mengikuti program meditasi selam 10 pekan, menyatakan rasa sakitnya berkurang sepertiganya atau lebih.

Hal tersebut dikukuhkan lagi oleh hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Institut Kesehatan Nasional AS-NIH. Disebutkan, pendekatan perilaku, termasuk teknik relaksasi serta hipnotis, terbukti efektif dalam pengobatan rasa sakit. Metode meditasi yang diajarkan adalah pencerahan ke dalam. Tegasnya mereka dilatih untuk lebih menaruh perhatian pada dimensi diri sendiri. Jarang sekali orang mengenal atau merambah ke dalaman pribadi diri sendiri. Dengan meditasi para penderita dilatih berkonsentrasi, menciptakan keheningan dan melakukan relaksasi. Seperti diyakini para empu, meditasi adalah tehnik paling tepat untuk meningkatkan kekuatan mental, emosional dan fisik. Secara ilmiah, keampuhan meditasi untuk mengurangi rasa sakit juga sudah diakui.

Secara fisiologi, sensasi dan emosi yang berkaitan dengan rasa sakit diolah bagian otak yang berbeda. Tehnik relaksasi termasuk hipnotis, mampu membangkitkan toleransi atas rasa sakit yang sebelumnya digolongkan tidak tertahankan. Dengan meditasi, penderita tidak diajarkan untuk mengabaikan rasa sakit, akan tetapi mengubah perasaan sakit yang tidak tertahankan menjadi sakit yang masih bisa ditolerir.

Tehnik relaksasi dengan cara meditasi dapat mengubah cara otak dalam merespon sensasi rasa sakit. Dan dengan begitu mengubah cara seseorang merasakan sakit. Lebih jauh, meditasi mengubah pola kerja saraf dalam mengendalikan rasa sakit. Cara kerjanya mirip dengan morphin. Yakni meredam rasa sakit dengan cara merangsang saraf pereda rasa sakit yang membentang dari otak ke tulang belakang. Dengan begitu sensasi rasa sakit juga diblokir. Meditasi memang bukan pengganti morphin, akan tetapi dengan meditasi, penderita dapat mengendalikan rasa sakitnya. Selain itu mengubah visinya dalam memandang kesakitan dapat kehidupan. Latihan rutin meditasi meningkatkan kewaspadaan, kepekaan akan suara, serta kepekaan perasaan. Dengan begitu penderita rasa sakit juga terpacu untuk merasa dan menjadi lebih sehat.

Namun dari penelitian lain, juga terbukti bahwa meditasi mampu mempercepat penyembuhan luka bekas operasi. Dengan menguasai teknik relaksasi, ketegangan otot dapat dihindari dan dengan demikian rasa sakit menjadi lebih ringan. Selain itu, dengan mengendalikan perasaan serta berfikir positif, terbukti dapat memicu produksi sistem kekebalan tubuh. Itulah yang memicu penyembuhan lebih cepat luka bekas operasi.

Keuntungan lainnya dari meditasi adalah mampu mengendalikan pikiran dan emosi. Hal ini tentu saja dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka yang terbiasa melakukan meditasi tidak akan bereaksi impulsive terhadap ketakutan dan kemarahan. Dengan begitu hubungan dengan sesama manusia menjadi lebih nyaman. Meditasi terbukti mampu mengubah potensi emosi menjadi dorongan positif untuk mencapai tingkatan kebahagiaan yang lebih tinggi.

Previous
« Prev Post
Add CommentHide

Back Top