Nilai Saham

Beberapa nilai yang berhubungan dengan saham adalah nilai buku (book value), nilai pasar (market value) dan nilai intrinsik (intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan. Nilai pasar merupakan nilai saham di pasar pada waktu tertentu dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham.

Teori Penilaian Saham

Tujuan mengetahui nilai-nilai tersebut adalah untuk mengetahui saham-saham mana yang sedang tumbuh (growth), yang murah (undervalued) dan yang mahal (overvalued). Pertumbuhan perusahaan (growth) menunjukkan investment opportunity set (IOS) atau set kesempatan investasi di masa datang. Undervalued dapat diketahui dengan cara melihat nilai pasar yang lebuh kecil dari nilai intrinsiknya, sebaliknya untuk mengetahui overvalued apabila nilai pasar lebih besar dari nilai intrinsiknya.

Nilai Buku Dan Nilai-Nilai Lain

  • Nilai nominal (par value), dari suatu saham merupakan nilai kewajiban yang ditetapkan untuk tiap-tiap lembar saham. Nilai nominal merupakan modal per lembar yang secara hukum harus ditahan diperusahaan. Untuk saham yang tidak mempunyai nilai nominal, dewan direksi umumnya menetapkan nilai sendiri perlembarnya. Jika tidak ada nilai yang ditetapkan, maka yang dianggap sebagai modal secara hukum adalah semua penerimaan bersih yang diterima oleh emiten ketika mengeluarkan saham.
  • Agio saham, merupakan selisih yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan dengan nilai nominal sahamnya. Di neraca ditampilkan dalam nilai totalnya.
  • Nilai modal disetor, merupakan total yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan emiten untuk ditukarkan dengan saham preferen atau dengan saham biasa. Nilai modal disetor merupakan penjumlahan total nilai nominal ditambah dengan agio saham.
  • Laba ditahan, merupakan laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Lasba tersebut diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai sumber dana internal. Dalam neraca menambah total laba yang disetor.
  • Nilai buku, nilai buku per lembar saham menunjukkan aktiva bersih yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Maka nilai buku per lembar saham dapat dilihat dengan total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar.

Perhitungan Nilai Buku Perlembar Saham:

  • Nilai ekuitas saham preferen: nilai ekuitas dihitung dengan mengalikan nilai tebus (called price) atau nilai nominal (jika nilai tebus tidak digunakan) ditambah dengan dividen yang di arrears dengan lembar saham preferen yang beredar.
  • Nilai ekuitas saham biasa: nilai ekuitas dihitung dengan mengurangi nilai total ekuitas dengan saham preferen.
  • Nilai buku saham biasa dihitung dengan membagi nilai ekuitas saham biasa dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar.

Nilai Intrinsik

  • Untuk menentukan nilai sebenarnya dari saham dapat menggunakan dua analisis:
  • Analisis fundamental (Fundamental Security Analysis) atau analisis perusahaan, menggunakan data fundamental, yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan (laba, didviden dll). Analisis ini lebih banyak digunakan oleh akademisi.
  • Analisis teknis, menggunakan data pasar saham (harga dan volume transaksi saham), biasanya analisis ini digunakan oleh para praktisi.  

Untuk analisis fundamental ada dua pendekatan yang digunakan:

  • Pendekatan nilai sekarang (Present Value Approach). Pertama, dengan mendiskotokan nilai-nilai arus kas di masa depan. Kedua, mendiskonto dividen sesuai dengan kebijakan perusahaan dalam membayar dividen tersebut.
  • Pendekatan PER (Price Earning Ratio). Dengan cara membagi harga saham perlembar dengan laba saham perlembar.  
Previous
« Prev Post
Add CommentHide

Back Top