Penggemukan sapi dengan sistem kombinasi pasture dan dry lot fattening banyak dilakukan di daerah-daerah subtropis maupun tropis dengan pertimbangan musim dan ketersediaan pakan.
Di daerah subtropis, pada musim dingin sebelum salju turun, sapi digemukkan dengan sistem pasture. Setelah turun salju, penggemukan sapi diteruskan dengan sistem dry lot. Sedangkan untuk daerah tropis, pada musim banyak produksi hijauan ataupun rumput, penggemukan sapi dilakukan dengan pasture. Pada musim tertentu pada musim kemarau, sewaktu produksi hijauan sudah sangat menurun, penggemukan sapi diteruskan dengan sistem dry lot.
Penggemukan sapi dengan sistem kombinasi pasture dan dry lot fattening dapat pula diartikan dengan menggembalakan sapi-sapi padan padang-padang penggembalaan di siang hari selama beberapa jam, sedangkan pada sore dan malam hari sapi-sapi dikandangkan dan diberi pakan konsentrat secukupnya. Sistem demikian ini umumnya terdapat pada daerah yang luas padang penggembalaannya sudah sangat terbatas.
Dibandingkan dengan sistem penggemukan sapi pasture fattening, lama penggemukan sapi dengan sistem kombinasi pasture dan dry lot fattening lebih singkat, tetapi lebih lama dibandingkan dengan sistem dry lot fattening. Lama penggemukan sapi pada umumnya dipengaruhi oleh banyak faktor dan terutama adalah umur, kelamin, kondisi, bobot, dan kualitas maupun kuantitas pakan yang diberikan. Dapat ditambahkan, bahwa sapi yang lebih muda memerlukan waktu penggemukan yang lebih lama dibandingkan dengan sapi yang telah berumur tua.
Dalam kaitan antara umur dengan lama penggemukan, dapat dikemukakan sebagai berikut:
- Sapi bakalan untuk penggemukan yang berumur kurang dari satu tahun, lama penggemukan berkisar antara 8-9 bulan.
- Sapi bakalan untuk penggemukan yang berumur 1-2 tahun, lama penggemukan berkisar antara 6-7 bulan.
- Sapi bakalan untuk penggemukan yang berumur 2-2.5 tahun, lama penggemukan berkisar antara 4-6 bulan.
« Prev Post
Next Post »