Terkadang kita cepat memarahi si anak ketika berbuat salah. Tapi seringkali kita lupa memberi pujian pada si anak bila mereka melakukan pekerjaan dengan benar. Padahal memberikan pujian atau respons balik positif mampu memberikan pengaruh kuat guna memotivasi si anak untuk berkembang. Berikut Sembilan tips memuji si anak:
1. Katakana Segera
Pujian yang positif lebih baik diungkapkan secepatnya. Usahakan bertepatan dengan prestasi yang telah ia capai atau keberhasilan dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Jangan menunggu momen berikutnya muncul karena momen berikutnya akan kurang berkesan.
2. Biarkan Orang Lain Mengetahui
Respon balik positif harus diketahui orang banyak agar si anak lebih mempunyai rasa percaya diri. Sebaliknya, pujian negative harus diberikan secara pribadi dan dilakukan secara baik-baik.
3. Berikan Respons Secara Spesifik
Katakana pujian secara spesifik, hindari pujian yang terlalu umum. Pujian spesifik akan memberikan motivasi tersendiri bagi si anak untuk mengembangkan keahliannya lebih dalam. Jangan hanya mengatakan, “pekerjaan adik sempurna.” sebaliknya, katakana seperti berikut “Hasil lukisan yang adik kerjakan ini benar-benar membuat ayah senang. Terima kasih ya.”
4. Berikan Perhatian Besar
Sekali-kali kita perlu memberikan perhatian besar terhadapa hasil karya si anak dengan acara keluarga yang menyenangkan. Sebab perhatian ini akan memberikan semangat kepada si anak untuk belajar lagi.
5.Lakukan Secara Merata
Sukses besar perlu dirayakan, sukses kecil juga perlu pujian yang lebih sederhana. Pujian harus diberikan secara merata kepada si anak sesuai dengan bakat atau keahlian yang mereka miliki.
6. Mengandung Motivasi
Dorongan dari orang tua sebaiknya mengarah pada penghargaan usaha anak tanpa menilainya. Anak akan merasa bahwa usahanya sudah dihargai walaupun hasilnya meungkin tidak terlalu memuaskan. Ini akan mendorong anak untuk melakukan sesuatu dengan baik karena kemauannya sendiri.
7. Jangan Memuji Berlebihan
Pujian yang berlebihan akan mempunyai pengaruh buruk bagi si anak yang berusia lebih dari 4 tahun. Misalnya, “Oh Masya Allah, gambar kamu bagus sekali. Umi ngga’ pernah melihat gambar sebagus ini” atau mengatakan, “Umi yakin pasti kamu anak yang paling pintar di kelas.”
Pada usia ini, si anak bisa merasakan orang tuanya berkata tidak jujur. Sebab, si anak bisa mengukur kemampuannya dibandingkan dengan teman-temannya. Anak akan menyadari ketidakjujuran orang tuanya dan akan beranggapan bahwa apapun yang dikatakan orang tuanya adalah hal yang muluk-muluk.
8. Jangan Terlalu Sering Memuji
Kadang orang tua selalu memuji anaknya dalam segala hal, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Hingga hal yang tidak patut dipuji pun anak diberi pujian. Misalnya ketika mengalami kegagalan. Di sini bukan pujian yan harus diberikan tetapi motivasi. Motivasi ini hendaknya membuat anak sadar akan kegagalan dan mendorongnya untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik, sehingga kegagalan yang sama tidak terulang lagi.
9. Berikan Dengan Jujur
Pujian hendaknya didasari dengan kenyataan yang ada. Pujian dilakukan dengan jujur dan ikhlas. Jika pujian yang diungkapkan hanya manis di muka tapi pahit dibelakang hanya akan menambah masalah di kemudian hari. Bersungguh-sungguhlah ketika memberikan pujian pada si anak.
« Prev Post
Next Post »